Terkena Tsunami, Sarana Hotel Milik Bakrieland Hanya Alami Kerusakan Minor

Manajemen PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) memastikan tidak ada korban jiwa baik dari tamu dan karyawan hotel Grand Elty Krakatoa (GEK) terkait Tsunami Anyer

oleh Agustina Melani diperbarui 23 Des 2018, 15:30 WIB
Pantai Pulau Kelagian (sumber: commons.wikimedia.org)

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) memastikan tidak ada korban jiwa baik dari tamu dan karyawan hotel Grand Elty Krakatoa (GEK) terkait Tsunami Anyer yang melanda kawasan Banten dan Lampung.

"Kami informasikan bahwa tidak ada korban jiwa, baik dari tamu maupun karyawan hotel dan telah ditangani sesuai dengan prosedur keadaan darurat yang berlaku,” ujar Chief Corporate Affairs Officers PT Bakrieland Development Tbk, Yudy Rizard Hakim seperti dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (23/12/2018.

Adapun imbas Tsunami Anyer tersebut berdampak sedikit terhadap fasilitas hotel.  "Alhamdullilah, hanya minor, air masuk ke villa dan restoran. Pantai saja yang rusak, dan tidak ada korban," ujar Direktur Utama PT Bakrieland Development Tbk, Ambono Janurianto,  lewat pesan singkat yang diterima Liputan6.com.

Ambono menambahkan, okupansi atau tingkat keterisian hotel hampir 100 persen. Saat ini sebagian besar tamu semua pulang."Komunikasi telepon mati, kecuali HP saja. Kami akan kompensasi bagi yang sudah bayar melalui online dengan penginapan di kemudian hari. Untuk sementara hotel dan villa akan kami tutup sementara," ujar Ambono.

Yudhi menambahkan, saat ini pengelola kawasan Pantai Kalianda sedang inventarisasi kerusakan pada hotel Grand Elty Krakatoa dan seluruh kawasan Nirwana Resort (KNR) termasuk taman rekreasi akibat Tsunami Anyer. Saat ini hotel dan taman rekreasi beroperasi secara terbatas dan tidak menerima tamu.

Seperti diketahui, PT Krakatau Lampung Tourism Development, unit usaha Bakrieland yang mengelola properti di kawasan pantai Kalianda Lampung termasuk hotel Grand Elty Krakatoa yang terletak di Lampung Selatan.

 

 


Terjangan Tsunami Anyer Sebabkan 7 Hotel di Pesisir Banten Rusak

Penampakan genangan air di Tanjung Lesung pasca hantaman tsunami Anyer, Minggu 23 Desember 2018 (Liputan6.com/Google Earth)

Sebelumnya, sebanyak tujuh hotel di wilayah pesisir barat Banten mengalami kerusakan akibat terjangan tsunami Anyer yang terjadi pada Sabtu, 22 Desember 2018 malam. Namun, belum diketahui berapa kerugian akibat kerusakan tersebut.

Ketua Harian PHRI Banten, Ashok Kumar, mengatakan dari data yang dihimpun sejauh ini, kerusakan yang terjadi masih sebatas kerusakan ringan. Belum ada hotel yang dilaporkan ambruk akibat kejadian tersebut.

"Kerusakan ada, seperti pagar (rusak) karena kedorong (air). Kita sedang data, ada yang kerusakan ringan, ada yang kolamnya masuk air laut," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Minggu 23 Desember 2018.

‎Sejauh ini, lanjut dia, ada sekitar enam-tujuh hotel yang dilaporkan mengalami kerusakan. Sementara untuk korban dari tamu hotel, Ashok masih enggan merinci lebih lanjut.

"Jumlah (total) belum ada, tapi kami melihat ada enam-tujuh hotel yang kena. Ada kena pagar, ada yang masuk air, tapi airnya sudah balik (surut) lagi," kata dia.

Selain yang rusak, ada juga hotel-hotel yang tidak terkena dampak dari tsunami ini. Hal ini karena air yang naik ke pesisir tidak merata ke semua wilayah.

"Hotel seperti Marbella, Jayakarta, Pisita, itu semua tidak apa-apa. Jadi, airnya yang bisa naik dia naik, tapi kalau enggak ya enggak apa-apa," tandas dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya