Liputan6.com, Jakarta Meski gelombang pasang air laut pasca tsunami Anyer dan Selat Sunda surut, warga terdampak masih belum mau kembali ke rumah masing-masing. Mereka memilih berada di pengungsian untuk sementara waktu agar tetap aman.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Kepala Sub Tanggap Darurat, Markas Pusat Palang Merah Indonesia (PMI) Ridwan Sobri Carman saat ini warga masih mengungsi di wilayah perbukitan di Cikaduan, dekat Pantai Tanjung Lesung, Banten.
“Warga yang terdampak tsunami masih trauma untuk kembali ke rumah mereka walaupun kondisi air laut sudah surut. Mereka memilih untuk mengungsi sementara ke daerah yang lebih aman,” jelas Ridwan dalam keterangan rilisnya, Minggu (23/12/2018).
Tim PMI terjun ke lapangan membantu evakuasi dan memberikan pertolongan pertama bagi warga yang mengalami luka-luka.
Tsunami Anyer dan Selat Sunda menghantam pantai di wilayah Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, dan Kabupaten Lampung Selatan pada Sabtu, 22 Desember 2018.
Saksikan video menarik berikut ini:
Takut tsunami susulan
PMI memobilisasi sebanyak 120 personel sukarelawan di Banten serta memobilisasi 6 unit ambulans. Di Lampung Selatan, PMI memobilisasi 15 personil sukarelawan untuk membantu evakuasi warga yang terdampak tsunami Selat Sunda.
Di Lampung Selatan, wilayah terdampak meliputi Rajabasa, Kalianda, Sidomulyo, dan Ketibung.
“Berdasarkan laporan dari tim PMI di Lampung Selatan, sekitar 2.000 orang mengungsi di Kantor Gubernur Lampung. Namun, sudah ada yang kembali ke rumah dan masih ada yang mengungsi karena takut ada tsunami susulan,” tambah Ridwan.
Advertisement