Korban Selamat Tsunami Anyer di RS: Patah Tulang dan Trauma

Saat ini tim medis Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Banten dibantu tenaga medis lain sedang menangani operasi bedah tulang dan saraf bagi korban selamat Tsunami Anyer.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 23 Des 2018, 18:55 WIB
Seorang kakak sekaligus wisatawan Jakarta menangis menunggu adik kembarnya yang menjadi korban tsunami Tanjung Lesung di Puskesmas Panimbang, Pandeglang, Minggu (23/12). Tsunami menerjang pantai di Selat Sunda pada Sabtu malam. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Banten tengah menangani operasi dan perawatan korban tsunami Anyer. Penanganan korban tersebut dibantu sekitar 100 tenaga medis dari IDI Cabang, Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Ahli Bedah Ortopedi Indonesia (PABOI), dan Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI).

Ketua PDEI sekaligus Sekjen Perhimpunan Ahli Bedah Ortopedi Indonesia Adib Khumaidi menyampaikan, penanganan operasi bedah tulang (ortopedi) dan saraf yang dilakukan.

"Saat ini, tim medis sedang melangsungkan penanganan operasi ortopedi dan saraf bagi para korban. Dalam situasi bencana seperti ini, jumlah korban terbanyak yang paling membutuhkan itu penanganan ortopedi dan trauma," papar Adib dalam keterangan rilis yang diterima Health Liputan6.com, Minggu (23/12/2018).

Untuk penanganan operasi dan perawatan korban tsunami Anyer tingkat lanjut ditangani lima rumah sakit dan rumah sakit umum di Banten, yaitu RS Drajat, RSUD Banten, RSU Pandeglang, RS Berkah, RS Sari Asih, menurut Koordinator lapangan tim medis IDI Banten, Atep Supriadi.

 

 

Saksikan video menarik berikut ini:


Dirikan posko di area terdampak

Personel gabungan di lokasi terdampak tsunami di Selat Sunda (foto: BNPB)

Ketua IDI Wilayah Banten Hendrarto menambahkan, sebanyak lima posko didirikan untuk penanganan darurat. Posko dididirkan di puskesmas area terdampak meliputi Carita, Labuan, Panimbang, Cibaliung, dan Sumur.

Evakuasi jenazah korban bencana di area terdampak sedang dan terus dilakukan para relawan bencana bersama TNI dan POLRI.

Jumlah korban dan kerusakan akibat tsunami yang menerjang wilayah pantai di Selat Sunda terus bertambah. Data sementara yang berhasil dihimpun Posko Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Minggu, 23 Desember 2018 pukul 16.00 Wib tercatat, 222 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka, dan 28 orang hilang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya