Gelombang Tsunami Gagalkan Pembangunan Hotel Kontainer

sebelum bencana terjadi, puluhan kontainer tersebut tersusun rapi di pinggiran pantai.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 23 Des 2018, 21:35 WIB
Kontainer porak poranda akibat diterjang tsunami Anyer. (Liputan6.com/Fachrur Rozie)

Liputan6.com, Jakarta - Puluhan peti kemas berwarna biru dan kuning terdampar belasan meter dari bibir pantai Selat Sunda di Carita, Pandeglang, Banten. Puluhan peti kemas tersebut terseret tsunami Anyer yang terjadi pada Sabtu 22 Desember 2018 malam.

Menurut Sihabuddin, seorang saksi mata, puluhan peti kemas atau kontainer tersebut rencananya dijadikan tempat penginapan atau hotel.

"Mau dibuat semacam bungalow," ujar dia di lokasi kejadian, Minggu (23/12/2018).

Sihabuddin mengatakan, sebelum bencana tsunami Anyer terjadi, puluhan kontainer tersebut tersusun rapi di pinggiran pantai. Air tsunami Anyer membawanya hingga menghancurkan tembok yang berada di pinggir jalan Kampung Malaka dekat Polsek Carita.

"Kontainer masih kosong, baru mau akan dibuat hotel. Cuma saya enggak tahu hotel apa," kata dia.

Menurut Sihabudiin, saat bencana tsunami terjadi, dirinya sempat melarikan diri naik ke tempat yang lebih tinggi.

"Saya lari sekaligus memperingatkan warga untuk waspada," kata dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya