2.500 Warga Terdampak Tsunami Mengungsi di Kantor Gubenur Lampung

Para pengungsi khawatir tsunami susulan kembali terjadi.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Des 2018, 08:41 WIB
Sejumlah kebutuhan terlihat dekat sebuah rumah yang rusak setelah tsunami menerjang Pantai Carita, di perairan Banten, Minggu (23/12). Data sementara jumlah korban dari bencana tsunami di Selat Sunda tercatat 584 orang luka-luka. (SEMI / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Ribuan warga terdampak tsunami Selat Sunda mengungsi di Kantor Gubernur Lampung. Menurut Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung Sumarju Saeni, hingga Minggu (23/12/2018) malam, data sementara jumlah pengungsi 2.500 orang.

"Kemungkinan pasti akan bertambah bila situasi memburuk," kata Sumarju Saeni di Bandar Lampung, Senin (24/12/2016) dini hari.

Para pengungsi terdiri atas anak-anak, orang dewasa, dan warga lanjut usia. Sumarju menuturkan, pengungsi mulai berdatangan sejak Minggu pagi hingga malam.

"Dominan anak-anak dan lansia yang ramai di pengungsian," katanya, seperti dilansir Antara.

Kebanyakan warga, menurut dia, memilih mengungsi karena khawatir tsunami kembali datang dan menerjang permukiman mereka.

 


Gunakan Sejumlah Ruangan

Pemprov mengalihfungsikan sejumlah ruangan untuk ditempati para pengungsi. Sumarju mencontohkan, Gedung Balai Keratun Ruang Abung, ruang media, ruang sungkai, bagian depan kantor DPRD, lorong Dinas Komunikasi dan Informatika, area parkir bawah gedung Balai Keratun dan di tenda di depan kantor gubernur.

Saksikan video pilihan di bawah ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya