Terdampak Parah Tsunami Selat Sunda, Begini Kondisi Mutiara Carita Couttage

Minggu 23 Desember 2018, tim sar gabungan setidaknya menemukan 64 jenazah dari Mutiara Carita Couttage. Seluruhnya dikumpulkan di Puskesmas Carita yang posisinya tak jauh dari hotel.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 24 Des 2018, 10:25 WIB
Warga mencari barang yang tersisa pasca gelombang Tsunami Anyer di Tanjung Lesung Resort, Pandeglang, Banten (23/12). BNPB mencatat hingga Minggu, pukul 16.00 WIB 222 orang meninggal dunia, 843 luka-luka dan 28 orang hilang. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Serang - Aroma amis masih menyengat hidung saat masuk lebih jauh ke dalam Hotel Mutiara Carita Couttage. Hotel tersebut merupakan penginapan yang terdampak parah saat kejadian tsunami Selat Sunda melanda kawasan Banten dan Lampung Selatan.

Berdasarkan pengakuan dari salah satu petugas kebersihan di hotel tersebut, air bah tsunami mencapai hingga 300 meter dari bibir pantai. Memporakporandakan hampir seluruh bangunan di hotel yang berdiri di atas bangunan sekitar 12 hektare ini.

Air bah tsunami setinggi kurang lebih 5 meter tersebut menggulung semua yang berada di Mutiara Carita Couttage. Termasuk hewan, kendaraan, hingga manusia.

Kemarin, Minggu 23 Desember 2018, tim sar gabungan setidaknya menemukan 64 jenazah dari Mutiara Carita Couttage. Seluruhnya dikumpulkan di Puskesmas Carita yang posisinya tak jauh dari hotel.

Menurut sang petugas kebersihan, setidaknya sudah 70 lebih jenazah yang ditemukan di kawasan ini.

"Lebih dari 70 (jenazah). (Pencarian) kan sampai gelap," kata dia, Senin (24/12/2018).

Dia mengatakan, sepanjang pengetahuannya, hampir seluruh kamar yang berada di Mutiara Carita Couttage terisi penuh. Di Mutiara Carita Couttage sendiri setidaknya ada sekitar 100 kamar.

Kebanyakan pengunjung hotel pada malam itu adalah warga DKI Jakarta dan sekitarnya. Menurut petugas kebersihan, sebelum kejadian tsunami, puluhan pengunjung sedang family gathering.

"Ada (pengunjung) tiga bus. Ada acara kumpul keluarga. Ada organnya juga kok," kata dia.

Usai tsunami menghantam kawasan tersebut, sekitar pukul 22.30 WIB, sang petugas kebersihan yang tak mau disebutkan namanya itu langsung berinisiatif meninjau tempat kerjanya itu.

Dia mengaku tak bisa berkata apa-apa. Hanya berharap para korban yang diterjang air bah segera ditemukan.

"Kebetulan rumah saya enggak jauh dari sini. Namanya petugas kebersihan kan memang masuknya hanya pagi sampai sore saja," kata dia.

 


Memprihatinkan

Dua unit mobil tertimbun reruntuhan rumah yang rusak setelah tsunami menerjang kawasan Anyer, Banten, Minggu (23/12). Tsunami menerjang pantai di Selat Sunda, khususnya di daerah Pandenglang, Lampung Selatan, dan Serang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kini kondisi Mutiara Carita Couttage sangat memprihatinkan. Sampah dan sisa-sisa tanah akibat tsunami tengah dibersihkan olehnya.

Banyak bangunan yang diperuntukan untuk para tamu menginap hancur, bahkan ada yang hampir rata dengan tanah. Puluhan kendaraan roda empat rusak parah, bahkan ada yang terguling.

Posisi Mutiara Carita Couttage sendiri memang berada di pinggir pantai. Hamparan pasir putih di setiap pinggiran penginapan kini penuh dengan sampah dan reruntuhan puing.

Kendaraan berat masih berada di lokasi. Rencananya, pencarian korban akan kembali dilakukan usai Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau lokasi.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya