Cari Korban Tsunami, Petugas Gabungan Sisir Pantai Anyer dan Carita

Tsunami menerjang wilayah Kabupaten Serang dan Pandeglang pada Sabtu 22 Desember malam.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Des 2018, 10:42 WIB
Warga memeriksa kerusakan rumah mereka setelah tsunami menerjang Pantai Carita, di perairan Banten, Minggu (23/12). Data sementara jumlah korban dari bencana tsunami di Selat Sunda tercatat 584 orang luka-luka dan 2 orang dinyatakan hilang. (SEMI / AFP)

Liputan6.com, Jakarta Tsunami menerjang wilayah Kabupaten Serang dan Pandeglang pada Sabtu 22 Desember malam. Memasuki hari kedua, petugas gabungan melakukan pencarian korban dengan menyisir bibir pantai.

Kapolda Banten Brigjen Pol Tomsi Tohir mengatakan, petugas dari Polair akan mencari korban tsunami yang masih hilang di sepanjang Pantai Carita hingga Anyer.

"Hari ini akan mencari korban baik di darat maupun di laut. Di laut akan kita kerahkan personel Polair mencari korban di sepanjang Pantai Carita hingga Anyer," kata Tomsi, Senin (24/12/2018).

Tiga kapal Direktorat Polair Polda Banten akan diterjunkan menyisir pantai. Sejauh ini berdasarkan data dari posko terpadu Polda Banten, jumlah korban meninggal dunia akibat tsunami yang sudah ditemukan sebanyak 194 orang, 76 sudah teridentifikasi sedangkan 118 jenazah belum teridentifikasi.

"Dari tadi malam tim DVI terus berupaya mengidentifikasi, mudah-mudahan hari ini bisa diidentifikasi," ujar dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Jumlah Korban

Badan Nasional Penanggulangan Bencana merilis data terkini korban tsunami Selat Sunda. Data terakhir diperbaharui pukul 07.00 WIB.

"Tercatat 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang dan 11.687 orang mengungsi," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis, Senin (24/12/2018).

Korban ditemukan di 5 kabupaten terdampak yaitu Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Tanggamus dan Pesawaran. Daerah pesisir di Kabupaten Pandeglang merupakan lokasi korban tsunami terbanyak.

"Kemungkinan data korban dan kerusakan masih akan bertambah mengingat belum semua berhasil didata," Imbuh Sutopo.

Penanganan darurat terus dilakukan di daerah yang terdampak tsunami di Selat Sunda. Prioritasnya, lanjut Sutopo, adalah koordinasi, evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban, pelayanan kesehatan, penanganan pengungsi, perbaikan darurat sarana prasarana yang rusak. 

 

Reporter: Dwi Prasetya

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya