Ketua DPR Minta Tim Gabungan Fokus Penanganan Medis Korban Tsunami Selat Sunda

Ketua DPR Bambang Soesatyo meminta penanggulangan bencana tsunami Selat Sunda fokus pada penanganan medis

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Des 2018, 12:13 WIB
Sebuah rumah terlihat antara puing-puing bangunan setelah tsunami menerjang kawasan Anyer, Banten, Minggu (23/12). Tsunami menerjang pantai di Selat Sunda, khususnya di daerah Pandenglang, Lampung Selatan, dan Serang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR Bambang Soesatyo meminta penanggulangan bencana tsunami Selat Sunda fokus pada penanganan medis. Hal itu untuk mencegah bertambahnya jumlah korban. 

"Penanggulangan paska tsunami hendaknya fokus pada langkah dan tindakan medis bagi warga yang terluka. Selain tim medis dan unsur-unsur BPBD setempat, pimpinan Polri dan TNI hendaknya juga mengerahkan satuan-satuan terdekat untuk menolong para korban luka," kata Bambang dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/12/2018).

Pria yang akrab disapa Bamsoet ini meminta tenda penampungan, rumah sakit darurat dan obat-obatan, penyediaan selimut, dapur umum hingga ragam kebutuhan Balita segera disediakan untuk para korban tsunami. Dia juga meminta PT PLN bisa segera memulihkan listrik untuk warga setempat. 

"Untuk percepatan pemulihan suasana, pimpinan DPR mendorong PLN dan Pertamina memastikan ketersediaan daya listrik dan BBM agar masyarakat dapat kembali beraktivitas sebagaimana biasanya," ungkapnya.  

Bamsoet juga mengapresiasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam menangani bencana tsunami di Banten. Politikus Partai Golkar ini mengaku akan berkomunikasi lebih lanjut dengan pimpinan institusi penanganan bencana untuk mempercepat penanganan bencana. 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Korban Jiwa

Tsunami melanda kawasan sekitar Selat Sunda pada Sabtu (22/12) malam, menimbulkan korban jiwa dan kerusakan di sebagian daerah Banten dan Lampung.

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Senin pukul 07.00 WIB musibah tersebut mengakibatkan 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang mengalami luka-luka, 57 orang hilang dan 11.687 orang mengungsi yang tersebar di lima kabupaten yakni Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Tanggamus dan Pesawaran.

Ribuan personel gabungan TNI, Polri, BNPB, Basarnas, sejumlah kementerian lembaga, relawan dan masyarakat saat ini masih berusaha mengevakuasi dan mencari para korban.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya