Liputan6.com, Jakarta - 15 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan sinergi dan bergerak cepat dalam menyalurkan bantuan bagi masyarakat Banten dan Lampung yang terdampak tsunami Selat Sunda pada Sabtu lalu.
Bantuan-bantuan yang telah disalurkan BUMN berupa makanan siap saji, air minum, tenaga medis, selimut, tabung gas Pertamina, 4 unit alat berat (Excavator), ambulans hingga vaksin tetanus dan flu.
Bantuan-bantuan tersebut berasal dari PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Jasa Raharja (Persero), PT Pindad (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Hutama Karya (Persero) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bio Farma (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dan PT Perkebunan Nusantara III (Persero).
Jumlah bantuan pun akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya BUMN yang berpartisipasi dalam penyaluran bantuan tersebut. Pemberian bantuan untuk korban tsunami Selat Sunda juga telah dikoordinasikan.
Baca Juga
Advertisement
Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengatakan bahwa pihaknya telah menunjuk dua BUMN untuk menjadi koordinator penyaluran bantuan di wilayah Lampung dan Banten.
PTPN III bertindak sebagai koordinator bantuan di Lampung sedangkan Krakatau Steel bertindak sebagai koordinator bantuan di Banten.
"BUMN berkomitmen untuk selalu hadir dan tanggap dalam setiap bencana, mulai dari proses evakuasi hingga proses pemulihan pasca bencana. Kami pun senantiasa berkordinasi dan bersinergi dengan seluruh pihak terkait seperti BNPB dan TNI/Polri," ujar Harry.
Harry menambahkan, BUMN pun telah didorong untuk segera mengidentifikasi kebutuhan proses evakuasi, pemulihan kondisi masyarakat serta pemulihan pelayanan-pelayanan publik seperti layanan energi (listrik dan BBM), perbankan, dan sarana prasarana transportasi.
"Berbekal pengalaman cepat tanggap ketika bencana gempa Lombok dan Palu, kami yakin BUMN mampu berkolaborasi dengan baik bersama BNPB dan TNI/Polri dalam menanggulangi bencana Tsunami di Banten dan Lampung," kata Harry.
Dalam memastikan kebutuhan layanan listrik, PLN pun terus melakukan perbaikan kelistrikan. PLN mencatat saat ini terdapat 146 gardu telah berhasil dioperasikan kembali, 102 gardu lainnya serta 41 tiang listrik masih proses perbaikan dan pemulihan setelah kejadian tsunami Selat Sunda.
Rini Beri Penghormatan ke Pegawai PLN yang Menjadi Korban
Terkait kabar terbaru dari evakuasi para karyawan PLN beserta keluarganya yang menjadi korban saat menggelar Family Gathering di Tanjung Lesung, saat ini tercatat korban selamat sebanyak 156 orang, meninggal dunia sebanyak 35 orang dan sebanyak 9 orang belum ditemukan.
Proses evakuasi jenazah ke sejumlah RS di Jakarta dan Ke rumah duka pun terus dilakukan oleh PLN. Sebanyak 36 ambulance dikerahkan dalam upaya tersebut, PLN juga menambah personil untuk membantu proses evakuasi dan pendataan di lapangan.
Bahkan, pada Minggu (23/12/2018) malam pun Menteri BUMN Rini Soemarno mendatangi RS Fatmawati untuk memberikan penghormatan terakhir kepada para karyawan PLN dan keluarga mereka yang menjadi korban meninggal. Dalam kesempatan tersebut Rini juga menemui dan bercengkrama dengan keluarga korban yang hadir, sekaligus menyampaikan rasa simpati dan bela sungkawa kepada keluarga korban.
Kehadiran Rini Soemarno ke RS Fatmawati ditemani Deputi Bidang PISM Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno, dan sejumlah Direksi PLN, diantaranya Direktur Human Capital Management Muhamad Ali, Direktur Keuangan PLN Sarwono dan Direktur Pengadaan II Supangkat Iwan Santoso.
Advertisement