Liputan6.com, Jakarta - Tsunami Selat Sunda berdampak pada tiga kabupaten yakni Pandeglang, Banten dan Lampung Selatan. Akibat peristiwa tersebut ratusan masyarakat meninggal dunia.
Rektor IPB Arif Satria mengerahkan tim aksi sigap (TAS) untuk terjun langsung ke lokasi terdampak tsunami. Sehingga dapat dilakukan koordinasi dengan posko-posko terdekat.
Advertisement
"Melakukan pengiriman dan pemberian bantuan kepada korban bencana di posko bencana yang ada di Kecamatan Sumur, Panimbang, Carita dan Anyer," kata Arif dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (24/12/2018).
Tak hanya itu, dia menyebut tim tersebut guna melakukan pengumuman data-data di lapangan. Hal tersebut guna mendampingi Provinsi Banten dalam proses penanggulangan bencana tsunami.
"Dalam tahap emergency respons ini IPB membantu dalam penyaluran bantuan kepada pengungsi yang ada di posko-posko pengungsi yang ada di sekitar kawasan tersebut. Kemudian akan dilakukan pemantapan untuk mempersiapkan proses evakuasi dan rehabilitasi jangka panjang" jelasnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
334 Meninggal Dunia
Sementara itu, Badan SAR Nasional (Basarnas) mencatat 334 orang meninggal dunia akibat gelombang tsunami yang menerjang perairan Selat Sunda, Provinsi Banten, Sabtu 22 Desember malam. Jumlah itu masih sementara dan ada kemungkinan bertambah.
Fahrizal, petugas pendataan dan komunikasi Basarnas di Posko Labuan, Pandeglang, Senin (24/12/2018) mengatakan, jumlah korban meninggal dunia ini meningkat dari sebelumnya yang tercatat 252 orang meninggal dunia, 757 luka-luka, dan 30 hilang.
Reporter: Rifqi Aufal Sutisna
Advertisement