Liputan6.com, Garut - Akibat luka serius yang dialami Hanhan Hanafiah, (22), salah seorang korban asal Garut, Jawa Barat yang selamat dalam musibah tsunami Selat Sunda, Sabtu, 22 Desember 2018 lalu, dia dirujuk ke RSUD Garut untuk mendapatkan perawatan intensif. Polres Garut langsung memfasilitasi perawatan intensif di ruang ICU RSUD dr. Slamet Garut.
"Seluruh biaya pengobatannya kami yang tanggung," ujar Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna, selepas menjenguk para korban di rumah duka Kampung Pasirjeungjing Desa Simpangsari Kecamatan Cisurupan, Senin, 24 Desember 2018, sore.
Menurut Budi, luka yang diderita ketiga korban tsunami Selat Sunda selamat asal Garut cukup beragam. Untuk Komarudin (47), korban mengalami luka sedang, tetapi masih mengalami trauma akibat musibah itu. Kemudian korban Wawan terbilang mengalami luka ringan, sedangkan luka Hanhan terbilang cukup berat, hingga membutuhkan perawatan intensif.
Sementara satu korban lainnya yakni Ita Rosita (38) yang merupakan istri dari Komarudin, meninggal dunia di lokasi kejadian. "Korban dimakamkan tadi pagi," Budi menambahkan.
Baca Juga
Advertisement
Khusus Hanhan, ujar Budi, lembaganya terpaksa turun tangan mengulurkan bantuan. Selain luka yang terbilang serius, juga secara ekonomi, keluarganya membutuhkan bantuan. "Luka Hanhan cukup serius di bagian tulang belakang termasuk luka di sejumlah tubuh," Budi menerangkan.
Selain menyampaikan belasungkawa, Budi yang didampingi Ketua Cabang Bhayangkari Garut Meita Budi Satria, turut memberikan sejumlah bantuan untuk dua korban lainnya. Bantuan itu, setidaknya diharapkan bisa meringankan beban mereka akibat bencana alam tersebut.
Sebelumnya, empat orang warga Garut yang bekerja sebagai penjaga vila di kawasan wisata pantai Carita, Anyer, Pandeglang menjadi korban kedahsyatan amukan tsunami Selat Sunda, Sabtu lalu. Tiga di antaranya berhasil selamat meskipun dengan sejumlah luka, sementara satu lainnya meninggal dunia.
Simak video pilihan berikut ini: