SpaceX Luncurkan Satelit Militer AS Pertama

Roket Falcon 9 membawa satelit GPS ini, dengan memakan biaya sekitar US$ 500 juta yang dibangun oleh Lockheed Martin Corp.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Des 2018, 18:00 WIB
Elon Musk, founder Tesla dan SpaceX. Sumber: Business Insider

Liputan6.com, Florida - SpaceX akhirnya meluncurkan satelit navigasi militer Amerika Serikat (AS) pertamanya. Satelit dluncurkan dari Cape Canaveral Florida, Minggu (23/12/2018).

Dilansir Reuters, peluncuran tersebut menandai misi ruang angkasa keamanan nasional pertama untuk AS.

Roket Falcon 9 membawa satelit GPS ini, dengan memakan biaya sekitar US$ 500 juta yang dibangun oleh Lockheed Martin Corp.

Adapun empat peluncuran dijadwalkan sebelumnya pada minggu lalu. Namun sayang, dibatalkan satu peluncuran akibat masalah cuaca dan teknis.

Satelit ini merupakan yang pertama diluncurkan dari sejumlah percobaan yang dilakukan Lockheed Martin. Produksi tersebut dibuat untuk program GPS III Air Force AS.

Satelit GPS III berikutnya akan diluncurkan pada pertengahan 2019. Sementara, satelit berikutnya tengah menjalani serangkaian uji coba di gedung fasilitas Colorado, AS.


Belum Meluncur, Roket Raksasa Elon Musk Sudah Ganti Nama

Roket terkuat di dunia milik SpaceX, Falcon Heavy lepas landas di Kennedy Space Center di Florida (6/2). Roket Falcon Heavy meluncur ke antariksa membawa Tesla Roadster milik bos SpaceX, Elon Musk, menuju orbit terdekat planet Mars.(AP Photo / John Raoux)

Sebelumnya, CEO SpaceX Elon Musk, mengumumkan perubahan nama roket raksasanya, BFR (Big Falcon Rocket) menjadi Starship.

Roket ini diklaim mampu mengangkut manusia menuju bulan berlanjut ke Mars dalam waktu satu hari penerbangan.

BFR selama ini menjadi nama roket yang masih dalam tahap pengembangan tersebut. Sebelumnya, sempat beredar rumor ejekan terkait nama roket ini.

"Aku memutuskan mengganti nama BFR menjadi Starship," tulis Musk di akun Twitter-nya, sebagaimana dikutip dari Alarabiya, Sabtu (24/11/2018).

Pada September lalu, seorang miliarder Jepang mendeklarasikan diri sebagai orang pertama yang bakal menaiki BFR untuk mengelilingi bulan.

Paling cepat, perjalanan tersebut dijadwalkan berlangsung pada 2023 nanti, sekaligus menandai peluncuran BFR.

Roket setinggi 188 meter itu dibangun dalam dua bagian. Bagian pertama yaitu badan roket yang dibekali sistem mesin dan bahan bakar dijuluki "Super Heavy" .

Sementara bagian kedua yaitu 'Starship'. Ini adalah pesawat ulang alik yang akan membawa penumpang berkeliling ruang angkasa.

Musk sendiri telah mengestimasi kebutuhan biaya pembangunan roket tersebut bakal mencapai US$ 5 miliar atau setara Rp 73 triliun.

Berdasarkan gambar modelnya, roket ini berbentuk menyerupai pesawat yang telah membawa para astronot AS sebanyak 136 kali mulai 1981 hingga 2011.

Musk mengklaim Starship dapat menampung 100 orang penumpang. Saat diluncurkan nanti, roket ini diklaim bisa menjangkau bulan dan Mars dalam rangka menjadikan manusia bumi sebagai spesies antar-planet.


Miliarder Jepang Jadi Turis Pertama yang Bakal Melancong ke Bulan?

Miliarder Jepang Yusaku Maezawa dalam konferensi pers di Hawthorne, California, 17 September 2018. SpaceX, perusahaan transportasi luar angkasa milik Elon Musk, mengumumkan Usaku Maezawa sebagai penumpang pertama penerbangan ke bulan. (AP/Chris Carlson)

Diwartakan sebelumnya, perusahaan antariksa swasta SpaceX mengumumkan rencana untuk mengirim penumpang pertama dalam perjalanan ke Bulan.

CEO SpaceX, Elon Musk, juga sudah mengungkap sedikit soal siapa orang beruntung yang bakal pertama kali menjajal sensasi terbang ke Bulan.

Meski ia tidak mengumbaar siapa orangnya secara gamblang, Elon Musk sudah sedikit memberikan bocoran soal siapa sosok tersebut.

Dalam akun Twitter resminya, @elonmusk, seorang warganet bertanya kepada Elon Musk siapa sosok yang akan pergi ke Bulan.

Banyak yang mengira, orang pertama yang bakal pergi ke Bulan dengan SpaceX adalah Elon Musk sendiri.

"Elon, pasti kamu bukan?" ujar warganet@AntVenom. Elon Musk hanya membalasnya dengan emoji bendera Jepang.

Emoji tersebut jelas menggambarkan kalau orang yang akan pergi ke Bulan dengan SpaceX tak lain adalah berkebangsaan Jepang.

Banyak yang menebak, orang yang dimaksud adalah seorang miliarder asal Jepang yang kebetulan juga merupakan pecinta luar angkasa, yakni Daisuke Enomoto.

Adapun warganet lain justru menduga orang Jepang yang dimaksud adalah CEO SoftBank Masayoshi Son.

(Surya Handika R/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya