Cuaca Buruk Jadi Kendala Evakuasi Korban Tsunami di Banten

Meski begitu, masyarakat dan para petugas tim SAR gabungan masih tetap melakukan aktivitas di Banten.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Des 2018, 12:25 WIB
Pemandangan dari udara kawasan pemukiman nelayan di Kampung Sumur Pesisir, Pandeglang, Banten, Selasa (24/12). Situasi Kampung Sumur gelap gulita karena listrik mati saat tsunami menerjang. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Memasuki hari ke-3 pascatsunami Selat Sunda, cuaca dan kondisi di kawasan Serang serta Pandeglang, Banten kurang begitu bagus. Hujan sejak dinihari atau sekitar pukul 03.00 WIB turun cukup deras hingga Selasa pagi.

Matahari pun tak terlihat karena awan hitam gelap telah menyelimuti kawasan Banten sejak pagi. Meski begitu, masyarakat dan para petugas tim SAR gabungan masih tetap melakukan aktivitas.

Cuaca yang kurang mendukung ini ternyata menjadi salah satu kendala tin SAR gabungan dalam mencari atau mengevakuasi korban dampak tsunami. Termasuk pencarian korban di laut Banten.

"Yang jelas itu cuaca, ombak cukup tinggi di laut itu ombak cukup tinggi, hujan deras. Seperti tadi, saya hanya bisa sampai Tanjung Lesung, ke selatan lagi tidak bisa karena cuacanya buruk," kata Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya M Syaugie di Kecamatan Labuan, Banten, Selasa (25/12/2018).

Hujan yang cukup deras ini juga membuat jalan raya yang dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat dipenuhi genangan air hingga menjadi licin. Hal itu juga karena masih adanya jalan yang berlubang.

Bukan itu saja, pasir-pasir pantai juga sebagian masih terlihat ada di tengah-tengah jalan raya, karena terseret tsunami yang cukup tinggi pada Sabtu malam lalu sekitar pukul 21.27 WIB.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Korban Meninggal Teridentifikasi

Sementara itu, sebanyak 185 dari 222 jenazah sudah teridentifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri bersama RSUD Berkah Pandeglang, pascatsunami Selat Sunda. Baru 170 jenazah yang sudah diambil oleh keluarga, sisanya masih di RSUD Berkah.

"Terdapat 37 jenazah yang masih belum teridentifikasi, kendalanya tidak ada identitas yang melekat pada korban, ada juga sidik jari yang rusak dan kurangnya data antemortem," kata Kabid Humas Polda Banten AKBP Edy Sumardi di Posko Polda Banten di Hotel Wira, Pandeglang, Senin malam kemarin.

Sementara itu, di tempat yang sama, Kabag Infodok Divisi Humas Polri, Kombes Sulistyo Pudjo menambahkan jumlah masyarakat yang mengungsi akibat tsunami di Banten sebanyak 8.050 orang.

"Kepolisian telah membuka posko pengungsian di beberapa wilayah di antaranya di Kecamatan Panimbang Desa Sabana, Kecamatan Pulosari dengan titik pengusian Kantor Desa Sukasari, Kecamatan Sumur, dan di Desa Angsana. Di Hotel Wira Carita ini kita juga buka posko bantuan," ujar Sulistyo.

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya