Kru Band Seventeen Ungkap Keganasan Tsunami Hantam Panggung Musik

Posisi kru berada di samping Band Seventeen yang sedang membawakan lagu kedua saat tsunami menerjang.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 25 Des 2018, 12:53 WIB
Istri gitaris grup band Seventeen Herman Sikumbang, Juliana Muhtar menangis saat menerima kedatangan jenazah suami di rumah duka di Pancoran, Jakarta, Senin (24/12). Herman menjadi korban tsunami Anyer. (Kapanlagi.com/Bayu Herdianto)

Liputan6.com, Jakarta - Dedi Hadi Saputra, salah satu kru yang bertugas menyiapkan sound system saat grup Band Seventeen manggung, menjadi saksi hidup bagaimana panggung band dengan hits Menemukanmu itu terhantam tsunami Selat Sunda.

Menurut pria kelahiran Pandeglang, Banten 41 tahun silam itu, air bah tsunami menghantam Tanjung Lesung Resort saat Ifan Seventeen dan kawan-kawan baru menyanyikan dua lagu.

"Posisi saya di samping panggung. Saat mulai main, stand by, satu lagu, dua lagu, (terdengar) air menggemuruh," ujar dia di lokasi, Selasa (25/12/2018).

Dia mengatakan, belum sempat mengabarkan yang lain soal datangnya air bah, bencana yang merenggut ratusan nyawa itu tiba-tiba datang.

"Saya lari, langsung ada air. Ombak langsung menimpa panggung sekaligus. Sekitar lima meter (tinggi air) di atas panggung," kata dia.

Dia mengatakan, persis di samping panggung Band Seventeen terdapat mobil pick up berwarna biru. Dia mengaku sempat naik ke atas mobil pick up tersebut sebelum kemudian terseret oleh air.

"Saya di (mobil) pick up, kena ombak, saya selamat," kata dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya