Liputan6.com, Jakarta - Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno berkunjung ke beberapa kabupaten yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan. Setelah mengunjungi Takalar, Sandiaga dan tim bergerak ke Kabupaten Jeneponto. Saat menuju Jeneponto inilah, Sandiaga dicegat di tengah jalan dan dipaksa turun oleh pendukungnya.
Dalam siaran persnya, sekelompok massa dengan atribut koalisi memenuhi badan jalan yang dilalui Sandiaga dan rombongan. Melihat penuhnya pendukung, rombongan pun terpaksa berhenti. Sandi diminta turun oleh massa.
Advertisement
Salah seorang pendukung meminta Sandi turun untuk meresmikan posko pemenangan. Namun Sandi menolak. Alasannya, kegiatan di tempat tersebut tidak dijadwalkan Bawaslu.
“kami tidak dijadwalkan untuk bersosialisasi di sini, Bawaslu akan mencatatnya sebagai pelanggaran,” kata Sandi dalam siaran pers, Selasa (25/12/2018).
Sandi akhirnya mengambil jalan tengah. Dia meminta relawan membawa pita tersebut dan mengguntingnya di dalam mobil. Pengguntingan pita sebagai tanda peresmian posko pemenangan.
"Bawa pitanya kemari, saya potong. Dengan Bismillah saya resmikan rumah pemenangan ini,” kata mantan Wagub DKI ini.
Reporter: Hari Ariyanti
Sumber: Merdeka.com