BNBP: Gunung Anak Krakatau Butuh 500 Tahun untuk Meletus Seperti 1883

Pada 1883 terjadi akibat erupsi tiga gunung yang ada di Selat Sunda secara bersamaan. Yaitu Gunung Rakata, Gunung Danan, dan Gunung Perbuwatan.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 25 Des 2018, 17:03 WIB
Gunung Anak Krakatau. (dok BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan letusan Gunung Anak Krakatau tidak akan sedahsyat erupsi Gunung Krakatau pada 1883.

"Tidak akan," tutur Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Selasa (25/12/2018).

Menurut Sutopo, Gunung Anak Krakatau bertambah tinggi empat sampai enam meter setiap tahunnya usai letusan. Untuk mengumpulkan energi seperti Gunung Krakatau, masih membutuhkan waktu ratusan tahun.

"Untuk letusan besar masih dibutuhkan 500 tahun ke depan," jelas dia.

Terlebih, peristiwa letusan dahsyat pada 1883 terjadi akibat erupsi tiga gunung yang ada di Selat Sunda secara bersamaan. Yaitu Gunung Rakata, Gunung Danan, dan Gunung Perbuwatan.

"Tiga gunung dengan dapur magma yang begitu besar meletus bersamaan dengan dahsyat sekali tahun 1883. Setelah letusan, gunungnya habis. Baru tahun 1927 muncullah Gunung Anak Krakatau, dapurnya tidak akan besar seperti sana," Sutopo menandaskan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya