Liputan6.com, Jakarta - Seorang wanita berusia 39 tahun dengan inisial CG, dilaporkan minum satu liter kecap dalam waktu dua jam. Hal tersebut ia lakukan setelah menemukan "tren kesehatan" di internet yang ternyata berbahaya.
Baca Juga
Advertisement
Kasus tidak biasa itu ditampilkan di saluuran YouTube medis populer Chubbyemu yang dilakukan oleh seorang profesor medis dari Universitas Illinois yang dikenal sebagai Dr. Bernard. Menurut Bernard, insiden itu menyebabkan wanita itu mengalami serangan jantung serta kerusakan syaraf yang tak dapat diperbaiki.
Segera setelah minum satu liter kecap asin dalam dua jam, wanita itu dilaporkan merasakan jantungnya berdetak lebih cepat.
"Ia menolak semua desakan untuk minum air. Selama 30 menit berikutnya, saat mengemudi pulang, CG berhenti di sisi jalan dan mulai menangis," kata Bernard.
Suami CG, Julio, kemudian menemukan wanita itu pingsan di rumah dan segera menghubungi 911 untuk meminta bantuan. Ketika dilarikan ke rumah sakit, jantung CG sempat berhenti sesaat.
Dokter kemudian menemukan bahwa wanita itu menderita hipernatremia akut yang terindikasi dari tingginya kadar natrium dalam darah. Ini semua dikarenakan wanita itu menonton tantangan kecap di interney yang diklaim dapat membersihkan usus dengan melunturkan seluruh racun dari tubuh.
Padahal, pernyataan tersebut tak sepenuhnya benar. Bernard mengatakan bahwa yang benar adalah di manapun natrium berada, air akan mengalir ke sana.
"Wanita ini menonton video yang memberi tahu bahwa kecap akan tetap berada di ususnya. Air yang dipenuhi racun kemudian akan mengalir dan tubuhnya akan bersih dari racun. Padahal bukan itu yang terjadi," ujar Bernard seperti dilansir dari Nextshark.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Sang dokter kemudian menjelaskan bagaimana kecap asin membawa sejumlah besar garam ke perut yang mulai menyedot air dari otot dan organ. Ketika garam itu mencapai otak, itu membuat otak menyusut dan menghasilkan kerusakan otak permanen.
Meski telah dilakukan upaya membuat kadar natrium di dalam darah wanita itu kembali normal, namun hal itu telah terlambat. Dokter mengencerkan darah CG dengan air yang sarat glukosa. Setelah gula diserap oleh sel-selnya, tubuh CG mulai menunjukkan tanda-tanda stabil meski masih belum sadar sepenuhnya.
Wanita itu baru bisa membuka matanya 4 hari kemudian tapi tetap tak bisa bergerak, menelan, atau berbicara. Terungkap pula, sebelum melakukan pembersihkan kecap, wanita itu sudah dalam kondisi kesehatan yang buruk.
Wanita itu kehilangan banyak berat tubuhnya dalam 3 minggu setelah melakukan diet dengan hanya makan roti putih dan ikan kaleng. Diet yang ia lakukan selama 6 bulan itu menyebabkannya kekurangan vitamin dan zat besi.
Dia juga dirawat di rumah sakit karena menunjukkan tanda-tanda skizofrenia paranoid sebelum kejadian.
Advertisement