5 Kesalahan Konsumsi Cuka Apel yang Tak Diketahui

Cuka apel dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis, termasuk penyakit kardiovaskular, diabetes, kanker, dan penurunan kognitif. Meski demikian, ahli nutrisi mengklaim ada beberapa kesalahan yang masih dipercaya terkait manfaat cuka apel

oleh Fitri Syarifah diperbarui 26 Des 2018, 08:00 WIB
Ilustrasi Foto Cuka Apel (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Tren penggunaan cuka apel untuk menurunkan berat badan mungkin sudah banyak yang tahu. Namun selain itu, cuka apel juga ternyata dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis, termasuk penyakit kardiovaskular, diabetes, kanker, dan penurunan kognitif.

Seperti dilansir Goodhousekeeping, Rabu (26/12/2018) cuka apel juga dapat mencegah penyakit kardiovaskular. Bahkan ketika Anda ingin mengganti saus salad dengan cuka apel, maka manfaat kesehatan itu bisa Anda dapatkan.

Meski demikian, ahli nutrisi mengklaim ada beberapa kesalahan yang masih dipercaya terkait manfaat cuka apel, sebagai berikut:

1. Tidak bebas mengonsumsi karbohidrat atau lemak

Ya, mengonsumsi cuka apel tidak berarti Anda bisa bebas makan roti dan ayam. Beberapa penelitian kecil mengaitkan cairan ini untuk membatasi efek negatif dari makanan tinggi karbohidrat, glikemik-indeks tinggi dan mengurangi produksi lemak di hati, tetapi Anda harus menghindari karbohidrat olahan dan makanan yang digoreng.

2. Tidak menurunkan gula darah secara signifikan

Meski cuka apel bisa membantu, tapi jangan bertaruh. Beberapa studi mengaitkan asam asetat dengan pengurangan lonjakan gula darah setelah makan. Namun, penelitian saat ini bergantung pada populasi hiper-spesifik, ukuran sampel kecil, dan lagi masih pada tahap pemberian cuka apel pada tikus, bukan manusia. Penderita diabetes harus hati-hati ketika menggunakan cuka apel karena dapat mempengaruhi kadar insulin. 

 

Saksikan juga video berikut ini:

 

 


Tak membuat langsung langsing

Ilustrasi Foto Salad (iStockphoto)

3. Tidak akan membuat Anda langsung langsing

Hanya satu sendok makan cuka tidak dapat membantu menurunkan berat badan. Satu-satunya penelitian yang menghubungkan cuka apel dengan penurunan berat badan menggunakan ukuran sampel yang sangat kecil.

Dan itu juga tidak akan membuat Anda makan lebih sedikit. Bahkan, minum cuka sari apel dengan perut kosong dapat menyebabkan sakit maag.

4. Bukan obat untuk sembelit

Beberapa orang merekomendasikan cuka apel sebagai obat rumahan untuk sembelit tetapi tidak ada penelitian yang mendukung ini. Berhati-hatilah sebelum menggunakan makanan apa pun untuk mengobati kondisi medis.

5. Tidak mengandung banyak probiotik

Sifat probiotik cuka sari apel paling minim. Karena kebanyakan cuka yang tersedia secara komersial sudah diproses. Makanan seperti yogurt Yunani, , kimchi, miso, dan tempe adalah sumber probiotik terbaik.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya