Milan - Laga sengit di Serie A tengah pekan ini mempertemukan Inter Milan kontra Napoli. Menariknya kedua tim punya misi yang sama yakni mengejar Juventus.
Pada sisi gengsi, pertempuran di Stadion Giuseppe Meazza tersebut bernilai tinggi. Saat ini, kedua tim adalah penghuni peringkat 2 dan 3. Napoli berada di atas Inter Milan dengan selisih 8 poin.
Baca Juga
Advertisement
Jarak tersebut menjadi masalah besar yang membuat Juventus ikut terseret ke kawah panas persaingan Inter Milan dan Napoli. Maklum, status sang juara bertahan yang berada di posisi puncak, membuat La Beneamata, julukan Inter Milan dan sang tamu, wajib menang.
Andai seri atau kalah, bisa saja Juventus semakin melenggang sendirian di puncak tanpa tekanan. Maklum, pekan ini Juventus 'hanya' bersua Atalanta. Meski bermain di Bergamo, kans menang Juventus tergolong besar dengan latar performa akhir-akhir ini.
Tak pelak, raihan maksimal memiliki peran besar demi mengejar perolehan angka, atau minimal menjaga jarak, dengan Juventus. Kapten Napoli, Marek Hamsik, mengakui dua kondisi tersebut.
"Gengsi dan Juventus menjadi incaran kami. Tim telah melakukan beberapa kesalahan sehingga Juventus cukup jauh. Tapi, kompetisi belum separuh musim, jadi kesempatan tetap ada. Syaratnya, kami harus menekuk Inter Milan," tegas Hamsik, di Tuttosport.it.
Adu Strategi
Walhasil, tantangan besar hinggap di kedua kubu. Bagi tuan rumah, laga kali ini bakal menjadi ujian di tengah kisruh internal. Beberapa waktu lalu, manajemen Inter Milan harus memberi hukuman terhadap Radja Nainggolan, yakni denda 100 ribu euro atau sekitar Rp1,6 miliar, akibat tindakan indispliner.
Selain itu, Pelatih Inter Milan, Luciano Spalletti menghadapi inkonsistensi anak asuhnya di lapangan. Mereka hanya menuai satu kemenangan dari empat pertandingan terakhir. Tiga angka itu hadir saat menekuk Udinese (15/12/2018) dengan skor 1-0. Sementara itu, saat bersua Juventus kalah 0-2, imbang 2-2 versus AS Roma dan Chievo Verona (1-1).
Tak heran jika Luciano Spalletti tak ingin anak asuhnya lengah seperti saat bertemu Chievo. "Napoli datang dengan kekuatan bagus. Artinya, reaksi pasukanku harus cepat dan tim akan memberi segalanya demi Interisti," sebut sang allenatore.
Ketiadaan Nainggolan bakal membuat formasi 4-3-3 Inter Milan tak maksimal. Di sinilah peran Joao Mario dan Matias Vecino, bersama Marcelo Brozovic. Pada sisi lain, Matteo Politano yang tampil bagus dalam beberapa laga, akan melengkapi pola tridente bersama Mauro Icardi dan Ivan Perisic.
Situasi tak nyaman inilah yang memberi kewaspadan terhadap skema Luciano Spalletti. "Saya tak ingin terlalu cepat bermain. Setidaknya, kami ingin menguasai bola secara intensif, sesuatu yang hilang saat bertemu Chievo," ungkap Spalletti.
Advertisement
Gambaran Warning
Ancaman besar dari Napoli tak boleh diremehkan begitu saja. Apalagi secara tradisi Napoli selalu memberi kesulitan, dan mereka punya catatan bagus ketika bermain di markas Inter Milan.
Napoli hanya sekali kalah dalam tujuh lawatan ke kandang I Nerazzurri. Mereka juga tak terkalahkan dalam 11 pertemuan kontra Inter Milan, baik kandang maupun tandang.
Napoli datang dengan strategi andalan Carlo Ancelotti, yakni ketidakjelasan formasi. Situasi tersebut bisa terlihat di area depan. Lawan tak bisa menebak, apakah Dries Mertens atau Arkadiusz Milik, yang akan menajdi partner untuk Lorenzo Insigne.
Pada area tengah juga seperti itu. Di sana ada nama Piotr Zielinski, Allan dan Amadou Diawara, yang bisa saja dipilih secara random oleh Carletto. Tak heran, Carletto XI, sebutan dari kalangan media di Italia, menjadi tantangan bagi Inter Milan.
Sumber: Bola.com
Baca Juga
Erick Thohir Beruntung Pemain Diaspora Yakin pada Proyek untuk Lolos ke Piala Dunia dan Olimpiade
3 Calon Pelatih Asal Belanda yang Bisa Gantikan Pep Guardiola di Manchester City, Siapa Saja Mereka?
Wawancara Reuters kepada Erick Thohir: Timnas Indonesia perlu berada di 9 besar Asia untuk Lolos ke Piala Dunia 2026