Liputan6.com, Bali - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meresmikan pos pemantauan Gunung di Karang Asem, Bali, yang telah rampung direnovasi.
Jonan mengatakan, Kementerian ESDM melakukan renovasi skala besar dan kecil serta membangun baru pos pemantau gunung. Ini salah satunya ada Pos Pemantauan Gunung Agung.
"Pagi ini saya coba melihat renovasi besar gedung pos pengamatan Gunung Agung di Rendang. Saya juga minta bahwa semua pos di renovasi, kalau dibangun ya dibangun baru. Walau tidak pakai tambahan anggaran minta-minta ya sudah dihemat," kata dia di Pos Pengamatan Gunung Agung, Bali (26/12/2018).
Baca Juga
Advertisement
Menurut Jonan, pos pengamatan Gunung Agung di Kecamatan Rendang tersebut termasuk yang ukuran besar, serta memiliki alat terlengkap di Indonesia.
Sebelum meresmikan pos pemantauan Gunung Agung tersebut, Jonan melakukan pemeriksaan ruangan termasuk toilet dan alat pemantau. Dia pun menyayangkan, meski bangunan pos pemantauan relatif baru tetapi kondisi toilet kurang bersih.
"Saya baru masuk liat toilet, ini toiletnya kotor. Ketua kelasnya siapa?," ujar Jonan.
Menurutnya, setiap mengunjungi pos pemantauan gunung api selalu mendapati toilet yang kurang bersih. Jonan pun memberi arahan ke petugas pemantau untuk menjaga kebersihan toilet, bahkan jika para petugas tersebut tidak mampu membersihkan toilet dia akan memanggil petugas kebersihan PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk mengajari.
"Saya setiap ke pos pengamat toiletnya rusak. Semuanya harus membersihkan masa saya harus bawa anak-anak kereta api untuk ngajarin bersihin toilet. Saya ke pos Merapi juga sama toiletnya kotor," tutur Jonan.
Jonan pun berencana melakukan kunjungan ke pos pengamatan gunung api lainya, termasuk di Gunung Agung.
Dia pun mengancam jika kembali menemukan toilet dalam keadaan kotor, akan menginstruksikan kepala pos melakukan pembersihan di bawah langsung pengawasannya.
Kebersihan pos pengamatan gunung api harus dijaga, hal ini untuk menjaga kenyamanan dan semangat para petugas pengamat. Sebab posisi pos pengamat yang jauh dari kehidupan masyarakat akan membuat tidak nyaman jika tempat bekerjanya kotor.
"Alat pengamatan kalau pos besar ya lengkap, hanya lokasinya tidak bisa dipindah, karena itu setiap pos harus nyaman supaya sungguh-sungguh bekerja," tandasnya.
Jelang Natal, Menteri Jonan Pastikan Pasokan BBM dan Listrik Aman
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan melakukan kunjungan kerja ke Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Surabaya dan PLN Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali di Waru, Sidoarjo.
guna memastikan pasokan BBM dan listrik menyambut Hari Raya Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara dalam kondisi aman, termasuk daerah tujuan wisata seperti Malang dan Labuhan Bajo.
Pada kunjungan tersebut Jonan turut didampingi Kepala BPH Migas Fansurullah Asa, Direktur Logistik Supply Chain dan Infrastruktur Pertamina Gandhi Sriwidodo, dan Direktur PLN Regional Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara, Djoko Rahardjo Abumanan.
"Tolong dipastikan benar jangan sampai kurang (kesediaannya), baik BBM untuk darat, laut maupun udara. Diantisipasi kesediaan avtur untuk daerah wisata, terlebih untuk Nusa Tenggara yang sekarang jadi pusat destinasi wisata," ujar Menteri Jonan dalam kunjungannya ke TBBM Surabaya, Senin (24/12/2018).
Jonan menyebut, untuk saat ini BBM di wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara dalam kondisi aman dan tidak ada kendala penyediaan.
"Ada disiapkan Pertamina 5 mobil dispenser, 7 kiosK Pertamax dan 4 buffer tank BBM untuk antisipasi libur panjang. Sementara untuk nasional, total disiapkan 50 mobil tanki BBM, 16 mobil dispenser, 27 kiosK Pertamax hingga 26 motoris disediakan di sepanjang jalur mudik," jelas Jonan.
Pada kesempatan tersebut, Gandhi Sriwidodo melaporkan, mangantisipasi libur Natal dan Tahun Baru, di wilayah MOR V (Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara) telah menyiapkan pasokan yang diperkirakan naik sebesar 7 persen untuk produk gasoline (premium, pertalite, pertamax, pertamax turbo), sementara solar dan variannya turun sekitar 2,3 persen dibanding kondisi normal.
"Dibandingkan masa satgas tahun lalu, ini mengalami peningkatan, gasoline 10% dan gasoil 23 persen," ungkap Gandhi.
Untuk mendukung kelancaran penyaluran selama momen Natal dan Tahun Baru kali ini, lanjut Gandhi, Pertamina telah membentuk tim Satuan Tugas (Satgas) yang bertugas sejak tanggal 18 Desember 2018 hingga 8 Januari 2019.
Tingginya aktivitas udara di libur panjang ini juga memicu kenaikan konsumsi Bahan Bakar Pesawat Udara (Avtur), yang diperkirakan naik 4 persen (4.070 KL) dibandingkan tahun 2017-2018 (3900 KL).
Pertamina juga telah melakukan antisipasi kenaikan konsumsi dengan menyiapkan armada pengisian avtur ke pesawat di DPPU Juanda Surabaya sebanyak 10 refueller dan 6 hydrant dispenser serta di DPPU Ngurah Rai Bali sebanyak 6 refueller dan 6 hydrant dispenser.
Pasokan Listrik Jelang Natal Juga AmanTerkait kondisi kelistrikan, Jonan menyebut pasokan listrik Jatim, Bali dan Nusa Tenggara dalam kondisi aman, demand cenderung turun karena aktivitas industri libur.
"Harapan saya tidak ada pemadaman atau perawatan khususnya di Bali dan Labuan Bajo selama libur Natal dan Tahun Baru, kalau bisa digeser jadwalnya seminggu ke depan. Tingkatkan pasokan di tempat-tempat wisata," ungkap Jonan saat meninjau GIS (Gas Insulated Substation) 150 kV di Waru, Sidoarjo.
Sementara itu, Djoko Rahardjo Abumanan melaporkan prakiraan beban puncak kelistrikan Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara mengalami penurunan karena liburnya kantor dan industri.
"Beban puncak Jawa Bali di hari Natal dan Tahun baru sekitar 22 GW," ujarnya.
Mengamankan pasokan ketenagalistrikan, Djoko mengungkapkan bahwa PLN melayani 24 jam. "Kami standby tidak mengenal libur, semua personel siap mengamankan pasokan listrik Natal dan Tahun baru ini," tandas Djoko.
Advertisement