Pascatsunami Selat Sunda, Layanan Telekomunikasi Pulih 99,1 Persen

Layanan telekomunikasi di wilayah Banten dan Lampung berangsur pulih pascatsunami di Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018).

oleh Andina Librianty diperbarui 26 Des 2018, 15:06 WIB
Seorang warga melihat mobil yang terbawa ke tengah sawah setelah tsunami melanda kawasan Anyer, Banten, Minggu (23/12). Tsunami menerjang pantai di Selat Sunda, khususnya di daerah Pandenglang, Lampung Selatan, dan Serang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Layanan telekomunikasi berangsur pulih pascatsunami di Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018). Menurut keterangan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Ahmad M. Ramli, saat ini layanan telekomunikasi di wilayah tersebut telah pulih 99,1 persen.

"Ada 0,9 persen BTS (Base Transceiver Station) yang masih terganggu operasinya. Namun akses telekomunikasi di lokasi yang BTS-nya down dapat di-cover oleh mobile BTS dan sistem recovery pada saat awal terjadinya bencana," jelas Ramli dalam keterangan resminya, Rabu (26/12/2018).

Menurut Ramli, layanan telekomunikasi sempat mengalami gangguan akibat tidak adanya pasokan jaringan listrik untuk sejumlah BTS di wilayah terdampak.

Seiring waktu, kini sebanyak 4.6875 BTS dari total 4.731 yang ada di sejumlah wilayah Banten dan Lampung, sudah beroperasi kembali.

"Saat ini sebanyak 4.687 BTS dari total 4.731 BTS existing (saat ini) yang ada di Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lampung Selatan sudah dapat beroperasi untuk mendukung kebutuhan telekomunikasi warga," jelasnya.


Operator Lakukan Langkah Konstruktif

Kendaraan melintas di antara puing-puing setelah tsunami menerjang kawasan Anyer, Banten, Minggu (23/12). Tsunami menerjang pantai di Selat Sunda, khususnya di daerah Pandenglang, Lampung Selatan, dan Serang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Lebih lanjut, Ramli menyatakan operator seluler terus melakukan langkah konstruktif, termasuk penyediaan genset untuk catu daya BTS.

Sementara untuk BTS yang belum pulih aliran listrik, Kemkominfo meminta agar operator mengerahkan BTS combat dan mobile genset sebagai cadangan, sehingga layanan telekomunikasi bisa pulih kembali.

"Kemkominfo akan terus melakukan monitoring terhadap progres BTS yang dalam status down dan melakukan pengukuran terhadap kualitas layanan seluler (Quality of Service/QoS)," tuturnya.

Kemkominfo, katanya, memantau operator telekomunikasi yang berupaya melakukan pemulihan cadangan listrik untuk mengoperasikan kembai BTS guna mendukung pelaksanaan penanganan bencana.

Akses telekomunikasi dinilai sebagai hal penting dalam kondisi bencana. Selain untuk mendukung proses evakuasi penduduk, komunikasi dalam pencarian jenasah, serta peringatan dini, juga sangat penting agar penduduk yang terdampak dapat berkomunikasi dengan teman dan kerabat.

"Dalam keadaan musibah seperti ini, akses telekomunikasi memiliki peran sangat penting dan strategis," ujar Ramli.

(Din/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya