Liputan6.com, Jakarta - Dunia hiburan Tanah Air kehilangan sutradara sekaligus sastrawan legendaris Ali Shahab. Ia meninggal dunia pada Selasa (25/12/2018).
Menurut penuturan sejumlah kerabat, Ali Shahab meninggal dunia dalam keadaan bersuci. Bahkan, menjelang ajalnya, ia masih senantiasa menjaga wudunya.
Hal itu disampaikan keponakan Ali Shahab saat ditemui usai pemakaman di TPU Kemuning, Pejaten Timur, Jakarta Selatan, Rabu (26/12/2018) siang.
"Beliau salat lima waktu selalu di masjid. Beliau di hari terakhirnya itu salat Subuh dan Zuhur masih di masjid," kata Reza Joeffry, keponakan Ali Shahab, menceritakan detik-detik sang legenda meninggal dunia.
Baca Juga
Advertisement
Menolak Dibantu
Menjelang Asar usai berwudu, Ali Shahab merasakan sesak di dadanya. Sang istri yang melihat kondisi tersebut berusaha membantu. Namun, Ali Shahab menolak karena menjaga agar wudunya tidak batal.
"Menjelang Asar, Beliau mandi junub entah kenapa, Beliau keramas mau suci. Selesai mandi dadanya sesak, mau dibantu istri, Beliau menolak karena masih punya wudu. Akhirnya Beliau minum obat sesaknya sendiri," katanya melanjutkan.
Advertisement
Meninggal dalam Perjalanan
Kondisi yang semakin memburuk, mengharuskan Ali Shahab dibawa ke rumah sakit. Sayang, nyawa Ali Shahab tak tertolong dalam perjalanan ke rumah sakit.
"Tapi kemudian napasnya makin sesak dan qodarullah Allah panggil dia di rumah atau dalam perjalanan ke rumah sakit. Jadi, di rumah sakit diperiksa dokter sudah enggak ada," ungkap Reza.