Menteri Jonan Pastikan Pasokan Listrik dan BBM Normal di Wilayah Terdampak Tsunami Selat Sunda

Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, saat ini pemulihan infrastruktur kelistrikan yang rusak akibat Tsunami Selat Sunda terus dilakukan dan hampir selesai.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 26 Des 2018, 17:15 WIB
Bangunan rusak akibat tsunami di Selat Sunda (foto: BNPB)

Liputan6.com, Karang Asem - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan menyatakan, saat ini pasokan listrik dan Bahan Bakar Minyak ‎(BBM) di wilayah terdampak Tsunami Selat Sunda sudah berangsur normal.

Jonan mengatakan, saat ini pemulihan infrastruktur kelistrikan yang rusak akibat Tsunami Selat Sunda terus dilakukan dan hampir selesai.

Jika masih ada pelanggan yang belum mendapat  ‎pasokan listrik, dapat dipastikan krena bangunannya rusak berat sehingga tidak aman untuk dipasangi listrik.

"Kalau kelistrikan, sudah hampir selesai kecuali wilayah yang bangunannya masih roboh, tetapi kalau di luar itu selesai," kata Jonan, di Pos Pemantau Gunung Agung, Karang Asem, Bali, Rabu (26/12/2018).

Jonan melanjutkan, untuk meringankan beban masyarakat di pengungsian, telah dioperasikan genset untuk memasok listrik  di 22 titik pengungsian. 

"Kalau misalnya ada yang di daerah ada yang rumah roboh atau tidak kita pinjamkan genset, di daerah kantung pengungsian ada 22 lokasi yang menggunakan genset," tutur dia.

‎Selain kelistrikan, Jonan memastikan pasokan BBM juga berangsur aman pasca Tsunami Selat Sunda, sebab banyak sumber distribusi BBM di wiliayah tersebut.

"Kalau BBM enggak akan ada gangguan. karena di Sumatera ini jadi satu pulau besar yang pasok distribusinya di Lampung tarahan. kalau wilayah Jawa apa lagi kalau Banten jadi satu dengan DKI dan Jabar jadi enggak ada masalah kalau BBM," ujar dia.

 

 


6 SPBU Beroperasi di Wilayah Terdampak Tsunami Selat Sunda

Suasana di SPBU Kuningan Jakarta, Sabtu (5/5). Pemerintah berencana untuk menambah subsidi solar di tengah harga minyak dunia yang sedang naik. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) terus mengamankan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM), ke seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah terdampak tsunami Selat Sunda terutama di Kabupaten Pandeglang dan sekitarnya, Banten. 

Unit Manager Communication & CSR Jawa Bagian Barat, Dian Hapsari Firasati mengatakan, di wilayah terdampak tsunami Selat Sunda di Kabupaten Pandeglang Banten, terdapat enam  SPBU yang tetap beroperasi dua di antaranya beroperasi 24 jam. ‎Pertamina pun telah memasok BBM ke SPBU Cibaliung, Kecamatan Sumur.

"Pertamina terus melakukan pengiriman BBM terutama untuk SPBU Cibaliung. Hal ini dilakukan untuk mendukung perluasan wilayah operasi kemanusiaan pasca tsunami yang sudah masuk di wilayah Kecamatan Sumur," kata Dian, di Jakarta, Rabu 26 Desember 2018.

Dian menjelaskan, SPBU Cibaliung merupakan fasilitas pengisian BBM umum yang melayani wilayah di sekitar Kecamatan Sumur. Jadi saat ini stok BBM di SPBU tersebut dalam kondisi aman dan beroperasi normal.

Posisi stok BBM keseluruhan di SPBU tersebut pun berada pada posisi aman, yakni secara keseluruhan mencapai sekitar 46 ribu liter yang terdiri dari beberapa jenis BBM.

"Rencananya Pertamina akan mengirimkan pasokan tambahan totalnya sekitar 40 ribu liter untuk jenis BBM Pertalite dan Biosolar," tutur Dian.

Adapun enam SPBU tersebut meliputi:

SPBU 34-421-04 Cikoneng, Anyer ; SPBU 34-422-03 Labuan, Jl. Jendral Sudirman 18, Labuan Pandeglang;  SPBU34-422-12 Cibaliung, Jl. Sumur - Cibaliung, Sukajadi, Cibaliung, Pandeglang; SPBU 34-422-05 Pejamben, Jl. Raya Anyer Km. 4,5, Pejamben, Carita, Caringin, Pandeglang; SPBU 34-422-13 Carita  dan  SPBU 34-422-07 Panimbang.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya