Lereng Tergerus Air, Tol Salatiga-Kartasura Masih Beroperasi Normal

Manajemen PT Jasa Marga Tbk (JSMR) memastikan kondisi jalan tol Salatiga-Kartasura arah Salatiga menuju Solo dapat dilalui satu jalur.

oleh Agustina Melani diperbarui 26 Des 2018, 17:45 WIB
Kendaraan pemudik melintas setelah dilakukan penutupan sementara di ruas Tol Salatiga-Kartasura, Barukan, Semarang, Jateng, Selasa (12/6). Hal ini dilakukan untuk mengurai kepadatan arus lalu lintas di Jembatan Kali Kenteng. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Jasa Marga Tbk (JSMR) memastikan kondisi jalan tol Salatiga-Kartasura arah Salatiga menuju Solo dapat dilalui satu jalur. Hal ini usai lereng jalan tergerus air hujan mengakibatkan kerusakan karena saluran air belum berfungsi normal.

"Dua hari lalu pada 24 Desember 2018 terjadi di KM489+500 arah Salatiga menuju Solo di Jalan Tol Salatiga Kartasura terjadi lereng tergerus air hujan karena saluran air belum berfungsi optimal. Jadi bukan badan jalannya ambrol atau ambles. Badan jalan masih utuh hanya lerengnya saja yang tergerus sepanjang 20 meter," ujar Direktur Utama PT Jasa Marga Solo Ngawi (JSN) David Wijayatno, dalam keterangan tertulis, Rabu (26/12/2018).

 

Jasa Marga perbaiki jalan di Tol Salatiga-Kartasura (Foto: Dok PT Jasa Marga Tbk)

Ia menuturkan, pihaknya sedang perbaiki jalur tersebut dan akan selesai paling lambat empat hari ke depan. David juga memastikan lokasi kejadian masih dapat dilalui satu jalur.

"Kami menjamin konstruksi jalan yang dibangun sesuai standar yang ditetapkan. Kondisi di lokasi kejadian lalu lintas lancar dan aman,” ujar dia.

Sekretaris Perusahaan PT Jasa Marga Tbk Agus Setyawan menuturkan, pengguna jalan tol tidak perlu khawatir. Ini karena struktur perkerasan jalan tidak terganggu.

 


Lereng Pinggir Jalan Tol Salatiga-Solo Runtuh Tergerus Air

Petugas mengalihkan kendaraan pemudik di ruas Tol Salatiga-Kartasura, Barukan, Semarang, Jateng, Selasa (12/6). Pengalihan terjadi jika ada antrean panjang lebih dari 2 km jelang turunan dan tanjakan di jembatan Kali Kenteng. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Sebelumnya, lereng pinggir Jalan Tol Salatiga-Kaltasura mengalami kerusakan akibat tergerus air. Ini terjadi tepat di timur Balai Desa Tanjungsari, Kecamatan Banyudono, Boyolali. Tanah timbunan penopang jalan tol longsor. Kejadian ini sudah terjadi dua hari lalu, dan telah dalam perbaikan otoritas terkait.

Timbunan tanah setinggi kurang lebih 10 meter itu longsor sepanjang 100 meter. Konstruksi rigid beton jalan tol itu jadi menggantung, seperti sebuah goa yang cukup lebar dan dalam.

Longsoran tanah juga menutup saluran irigasi teknis persawahan warga. Jika tidak segera ditangani, akan berdampak pada saluran irigasi sawah petani. Pengendara tol juga mengaku kaget dengan kejadian tol tersebut.

Menurut manager Administrasi PT Jasamarga Solo-Ngawi (JSN), Fatahillah, mengaku kejadian itu sudah cukup lama. Tapi warga kemungkinan baru mengetahuinya Senin lalu 24 Desember 2018.

“Yang ambrol bukan di jalan tolnya, tapi tanah di pinggir jalan tol yang tergerus aliran air, dan kami langsung memperbaikinya,” ujarnya seperti dikutip Jawa Pos Radar Solo, Rabu 26 Desember 2018.

Direktur Utama PT Jasa Marga Solo-Ngawi (JSN), David Wijayatno, jalan tidak rusak, melainkan hanya saluran air yang belum berfungsi optimal. Ia pun memastikan jalan masih bisa dilalui pengendara.

"Terjadi di KM 489+500 arah Salatiga menuju Solo di jalan Tol Salatiga-Kartasura. Lereng tergerus air hujan karena saluran air belum berfungsi optimal. Jadi bukan badan jalannya ambrol atau ambles. Badan jalan masih utuh hanya lerengnya saja yang tergerus sepanjang 20 meter. Saat ini sedang dilakukan perbaikan dan akan selesai paling lambat dalam empat hari ke depan," ujar dia dalam pernyataan yang diterima Liputan6.com, Rabu 26 Desember 2018.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya