Kader Muhammadiyah Minta Bencana Tsunami Jangan Dikaitkan dengan Politik

Dia menyatakan dalam meme itu, selalu viral di media sosial setiap kali ada bencana dan tujuannya adalah menyudutkan pemerintah.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 26 Des 2018, 23:33 WIB
Puing-puing terlihat dari rumah yang rusak setelah tsunami menerjang Pantai Carita, di perairan Banten, Minggu (23/12). Tsunami menerjang beberapa daerah di sekitar Selat Sunda pada Sabtu 22 Desember 2018 malam. (SEMI / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Lembaga Dakwah Khusus PP Muhammadiyah Faozan Amar, meminta bencana tsunami Selat Sunda, jangan lagi dicampuri dengan urusan hoaks. Terlebih dikaitkan dengan urusan Pilpres 2019.

Hal ini berkaitan dengan munculnya meme di media sosial, yang memuat gambar pendiri Muhammadiyah Kiai Ahmad Dahlan, yang seolah-olah ada perkataannya, yang kemudian dikaitkan dengan pemimpin sekarang, yakni Presiden Jokowi.

"Masih saja ada orang-orang yang tidak beradab dan jauh dari nilai-nilai Akhlakul karimah. Misalnya, mengaitkan bencana (tsunami Selat Sunda) dengan ragam spekulasi," ucap Faozan dalam keterangannya, Rabu (26/12/2018).

Dia merasa kecewa dengan perbuatan tak bertanggungjawab itu muncul di media sosial. Pria yang juga ketua PP Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) itu menduga, ada pihak yang ingin menjatuhkan citra Jokowi, dan untuk kepentingan Pilpres 2019.

Terlebih, masih kata dia, meme itu selalu viral di media sosial setiap kali ada bencana dan tujuannya adalah menyudutkan pemerintah.

"Memang di tengah rasa duka yang mendalam, tak sedikit yang memanfaatkannya untuk kepentingan politik dan golongan untuk menyerang lawan-lawannya, dengan memanfaat tokoh pendiri ormas Muhammadiyah yang merupakan Pahlawan Nasional," ungkap Faozan.

Dia membantah bahwa itu dimuat dalam akun resmi media sosial Muhammadiyah. Apalagi belum tentu itu adalah perkataan Kiai Ahmad Dahlan.

"Padahal pernyataan tersebut belum terverifikasi berasal dari Kiai Dahlan," pungkasnya.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya