3 Fakta soal Penutupan Flyover Rawabuaya Cengkareng

Flyover Rawabuaya Cengkareng retak sejak Rabu, 26 Desember 2018.

oleh Maria Flora diperbarui 27 Des 2018, 08:39 WIB
Ilustrasi Foto Garis Polisi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Flyover Rawabuaya, Cengkareng, Jakarta Barat, ditutup. Penutupan sementara ini disebabkan kondisi jalan yang retak.

Untuk mencegah terjadinya kecelakaan, Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi mengimbau warganya untuk tidak melewati jalan tersebut.

"Enggak bisa dilewati dulu, lewat bawah sementara. Kalau bisa dihindari dulu lewat (flyover Rawabuaya) sini karena macet," kata Rustam saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (26/12/2018).

Untuk mengantisipasi timbulnya kemacaten imbas dari penutupan flyover Rawabuaya, petugas Dishub dan Satpol PP rencananya ditempatkan di sejumlah jalan alternatif.

Berikut ini tiga fakta ditutupnya flyover Rawabuaya Cengkareng:

Saksikan video pilihan di bawah ini:


1. Penutupan Berlangsung 1-2 Minggu

Ilustrasi garis polisi (AP/Eric Risberg)

Selama perbaikan jalan dilakukan, flyover Rawabuaya akan ditutup lebih kurang 2 minggu. Tim dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PERA) akan memperbaiki kerusakan itu.

"Flyover Rawabuaya sedang diperbaiki oleh PU Pera. Jalan sudah diamankan," kata Rustam.

Senada dengan Rustam, Sudin Binamarga Jakarta Barat Riswan mengatakan proses perbaikan sedang dilakukan.

Tim yang memperbaiki adalah Tim dari Balai Besar Pelaksana Jalan Wilayah VI Kementerian PUPR Jakarta Metro 1. Mereka bertugas mengganti pot bearing.


2. Ketinggian Jalan di Jembatan Berbeda

Ilustrasi Foto Garis Polisi (iStockphoto)

Perbaikan jalan Flyover Rawabuaya disebabkan terjadi keretakan di jembatan tersebut, pada Rabu sore, 26 Desember 2018. 

Untuk itu Wali Kota Jakbar Rustam Effendi segera memerintahkan jajarannya menutup sementara akses kendaraan bermotor menuju jalan layang Rawa Buaya.

Rustam menilai jika jalan tersebut dibiarkan dilewati kendaraan, terutama sepeda motor, akan sangat membahayakan pengendaranya.

"Kalau dilewati berbahaya, apalagi sepeda motor. Bisa terjungkal langsung," kata dia, seperti dilansir dari Antara.

Karena ketinggian ujung sambungan jalan layang tidak sama pada kedalaman yang signifikan dan bisa berbahaya bagi pengendara motor. 

 


3. Arus Lalu Lintas Dialihkan

Jembatan di Yogya (Ilustrasi/Fathi Mahmud Liputan6.com)

Untuk itu Rustam mengimbau bagi para pengguna jalan yang akan melewati Jalan Rawa Buaya menuju Kapuk Kamal untuk melintasi arteri Lingkar Luar Jakarta W2 dari arah Kembangan menuju Cengkareng.

Untuk membantu kelancaran berlalu lintas, polisi, Satpol PP, dan Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat dikerahkan.

"Petugas-petugas sudah disiapkan," ujar dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya