Catatan Walikota Tangerang Dalam Satu Dasawarsa Membangun Kota

Tidak terasa sepuluh tahun H. Arief R. Wismansyah, BSc., Mkes bertugas sebagai Walikota Tangerang. Ini catatan selama ia mengemban sebagai Walikota

oleh Reza diperbarui 27 Des 2018, 10:02 WIB
Tidak terasa sepuluh tahun H. Arief R. Wismansyah, BSc., Mkes bertugas sebagai Walikota Tangerang. Ini catatan selama ia mengemban sebagai Walikota

Liputan6.com, Jakarta Tidak terasa sepuluh tahun H. Arief R. Wismansyah, BSc., Mkes bertugas sebagai Walikota Tangerang. Kota dimana pria tersebut lahir dan besar. Menurutnya, Kota Tangerang yang menjadi kebanggaan lahir batin dirinya, dan seluruh warga masyarakat Kota Tangerang. 

“Terima kasih Ya Allah, atas segala limpahan karunia nikmat yang telah diberikan kepada saya, keluarga dan seluruh masyarakat Kota Tangerang, yang saya cintai ini," kata Arief. 

Perjalanan dirinya selama sepuluh tahun itu tentu mempunyai banyak tantangan. Menurutnya, rasa pahit manis, suka duka, selalu mewarnai–melengkapi setiap ruang kosong yang ada.

Maklum, lanjut Arief kodrat dan titah sebagai manusia, adalah tempatnya salah dan lupa. Maka dari itu, 'ketawadhuan' hanya satu yaitu belajar untuk terus memperbaiki diri agar tingkah polah kita bisa menebar maslahat–manfaat kepada orang lain.

"Sejak tahun 2008 dan menjabat sebagai Wakil Walikota Tangerang, adalah masa dimana saya mulai kemelut dalam berpikir. Didalam hati dan pikiran saya, berkecamuk amat sangat campur aduk. Mulai dari urusan keluarga, usaha,hingga amanah sebagai Wakil Walikota," kata Arief.

Ia melanjutkan, ada satu prinsip dan diyakini bahwa, sebaik-baiknya hamba adalah hamba yang paling bermanfaat bagi hamba lainnya. Dan selama perjalanan waktu, hal demikian itu akhirnya menjadi rutinitas biasa.

Selain itu, padatnya jadwal kegiatan dinas, kurangnya waktu berkumpul bareng keluarga, hingga melesetnya janji untuk sekadar mengantar anak sekalipun, jadi hal biasa.

"Disaat saya tak memiliki jadwal dinas, sepenuhnya waktu saya luangkan untuk keluarga di rumah. Dan sebagai saluran, ya makan, tentunya. Sebab, olahraga semacam golf atau olah raga menantang lainnya, tak paham jika harus dilakukan," kata Arief. 

Arief mengatakan bahwa tentu saja tidak bermuluk kemauan. Hanya sebagai manusia tak pernah berhenti berihktiar. Baik saat sebagai Wakil Walikota tahun 2008-2013 dan sebagai Walikota Tangerang 2013-2018.

"Saya selalu berusaha keras mencurahkan ide-ide, gagasan, pemikiran dan konsep-konsep dalam pengembangan Kota Tangerang. Saya pun tak berhenti belajar kepada daerah-daerah lain, baik dalam dan luar negeri. Beberapa kota, kabupaten, dan provinsi yang memiliki kemajuan dalam tata kelola pemerintahan dan pembangunan, untuk kebaikan, saya tiru," kata Arief. 

Sebaliknya, ia melanjutkan jika ada kepala daerah lain yang bertanya ke Kota Tangerang, kami pun, tak sungkan memberitahukan.

"Karena saya meyakini, sebuah inovasi berhasil jika orang lain mengikuti apa yang sudah kita lakukan. Saya sepertinya lupa sudah berapa banyak kepala daerah (wilayah kota/kabupaten) di Indonesia yang berkunjung ke Kota Tangerang untuk belajar Smart City melalui Aplikasi Laksa ?. Tak hanya belajar, tapi juga menjiplak utuh program dan sistemnya," kata Arief. 

 

Catatan Walikota Tangerang Dalam Satu Dasawarsa Membangun Kota

Nah, tentu saja pada proses realisasinya kerap berhimpitan. Pasang surut kesuksesan capaian dan kegagalan tetap menyelimutinya. Meski demikian, Arief dan Pak Wakil Walikota, H. Sachrudin dan seluruh teman-teman aparatur pemerintahan baik di tingkatan OPD, Kecamatan, Kelurahan, bahkan RT/RW tak kenal lelah bekerja keras bersama-sama. Bahkan energi kekuatan semakin terbarukan karena mendapat dukungan dan respons masyarakat yang luar biasa.

Semangat dalam menggelorakan berbagai macam program unggulan di Kota Tangerang berbasis lingkungan dan kebutuhan dasar masyarakat tak pernah henti dilakukan. Mulai dari gerakan kampung hijau, kampung terang, kampung sehat, bedah rumah hingga taman tematik, dan lain-lain. 

Arief juga mengatakan bahwa ada pula gerakan salat shubuh berjamaah, Tangerang mengaji, hingga pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, sekolah, sungai, saluran air.

"Kita teriakan melalui gerakan Tangerang Ayo. Semangat itu luar biasa, karena saya yakin, semua merasa bangga, membangun kota-nya. Nah, bingkai pembangunan itu kami balut melalui program 'Tangerang Live'. Dimana Kota Tangerang menuju kota yang layak huni, layak investasi, layak dikunjungi dan kota pintar," kata Arief. 

Banyak program dan kegiatan dilakukan, dimana secara fisik nampak terlihat dan dirasakan langsung oleh masyarakat.Namun juga bisa sebaliknya. Bahkan tak semua orang tahu, karena pekerjaan yang dilakukan nampak sepele, tapi sebetulnya, bermanfaat untuk orang banyak. Kuncinya, cukup lobby dan negosiasi. Nah, ini saya praktikan ketika usulan saya kepada pemerintah pusat agar pintu tol karang tengah dijebol untuk bisa berpindah pintu tol ke tempat lain. Upaya ini pun terkabul. Kemudian soal bandara Soekarno-Hatta yang agak “geli” jika disebut Cengkareng, melulu. Saya pun usulkan demikian, untuk menggantinya dengan kata Tangerang. Karena faktanya begitu, tak ada sejengkal pun wilayah itu bernama CGK. Ini pun terkabul. Alhamdulillah.

 

Catatan Walikota Tangerang Dalam Satu Dasawarsa Membangun Kota

Alhasil, atas kerja keras dalam kurun satu dekade ini, sudah puluhan penghargaan yang diraih Pemerintah Kota Tangerang, baik tingkat regional, nasional bahkan internasional. Mulai dari penghargaan dibidang kesehatan, pendidikan, keuangan, sumber daya manusia, infrastruktur, lingkungan, teknologi dan informasi, transportasi, pelayanan aparatur pemerintahan, organisasi sosial–kemasyarakatan, dll. Tak hanya itu, event-event lokal dan nasional yang bernuansa budaya, agama, dan kesehatan.

"kini rutin di digelar di Kota Tangerang. Ya, sederet penghargaan tersebut merupakan buah dari ikhtiar kerjasama semuanya, baik pemerintah Kota Tangerang dengan masyarakat dan seluruh stakeholders lainnya. Penting, bahwa atribut penghargaan itu dimaknai sebagai simbol untuktidak serta merta berpuas diri, namun untuk berkaca diri," kata Arief. 

"Tepat pada tanggal 26 Desember 2018, hari ini, saya dan Pak Sachrudin kembali dilantik untuk kali kedua sebagai Walikota dan Wakil Walikota Tangerang periode 2018-2023. Lagi-lagi, tak ada kata-kata yang selayaknya saya ucapkan selain ungkapan rasa syukur dan terima kasih atas kepercayaan dari seluruh masyarakat Kota Tangerang," kata Arief. 

Meski amanah ini dirasa semakin berat, mengingat tantangan Kota Tangerang kedepan semakin kompleks. Tapi tentu saja, saya dan bapak/ibu/ saudaraku semua warga Tangerang harus tetap optimis dan semangat dalam menghadapi semua permasalahan yang dihadapi kota tercinta ini. Jika saya tidak mengajak bapak/ibu saudaraku, alangkah naif-nya. Karena ini kota tempat tinggal kita, kota yang telah melahirkan kita, kota tempat kita mengais nafkah dan rejeki. Kota yang memberikan masa depan bagi setiap penghuninya dan para generasai pelanjutnya. Tanpa bapak, ibu, saudaraku warga Kota Tangerang, saya tak akan mampu bekerja secara maksimal untuk kota ini.

Melalui Visi Kota Tangerang Arief mengatakan: “Terwujudnya Kota Tangerang Yang Sejahtera, Berakhlakul Karimah dan Berdaya Saing”, kita akan bergandeng tangan, bahu membahu berikhtiar bersama membangun kota ini. Memasuki era Revolusi Industri 4.0, ketatnya persaingan dunia digital (online), tantangan generasi muda dan bahaya narkoba, tuntutan kreativitas dan inovasi, dll adalah bukti nyata tantangan berada di depan mata. Namun demikian, dengan segala potensi yang dimiliki Insya Allah Kota Tangerang akan mampu menghadapi itu.

Kedepan, Arief mengatakan bahwa proyeksi pembangunan Kota Tangerang akan mengarah kepada kegiatan pembangunan infrastruktur besar dan pengembangan kualitas sumber daya manusia, dll. Mulai dari pembangunan kampung tematik, stadion, waterway, program pendidikan, dll. Semoga saja, Allah SWT dapat memberikan kekuatan lahir dan batin kepada saya dan Pak Sachrudin agar dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab ini senantiasa mendapat ridho-Nya. Amin YRA.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya