Liputan6.com, Batam - Badan Pengusahaan (BP) Batam atau BP Batam mencatatkan capaian positif untuk indikator kinerja utama (IKU). Salah satunya dari surplus anggaran.
BP Batam menorehkan surplus Rp 269 miliar hingga 25 Desember 2018. Dua tahun sebelumnya, BP Batam bukukan defisit anggaran.
"Kami canangkan pada 2018. Salah satunya, belanja terkontrol, sehingga bisa tingkatkan saldo pada postur anggaran. Hingga Desember 2018, kami mampu surplus sebesar Rp 268, 97 miliar,” ujar Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo, seperti ditulis Kamis (27/12/2018).
Capaian kinerja BP Batam lainnya, menurut Lukita yaitu investasi penanaman modal asing (PMA) mencapai USD 592,9 juta dalam dua tahun terakhir kepemimpinannya. Investasi ini termasuk di Pulau Nipah yang berada di luar Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam. Realisasi investasi mencapai USD 391,8 juta hingga kuartal IV 2018.
Baca Juga
Advertisement
Lukita menambahkan, aturan Online Single Submission (OSS) atau izin online terintegrasi membantu BP Batam untuk akses memudahkan pelayanan dan pengurunan izin investasi. Ini untuk mendorong investasi di Batam.
"Investasi PMA ini berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi yang saat ini berada di angka 4,5 persen. Bahkan kami optimistis, angka ini terus meningkat pada 2019 mencapai 7 persen," tutur dia.
Tren peningkatan realisasi investasi di Batam juga sejalan dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Selain investasi, peningkatan juga diikuti dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dalam dua tahun terakhir.
"Strategi yang kami lakukan di antaranya dengan beberapa event pariwisata yang kami selenggarakan mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisman ke Batam. Tren kunjungan wisman meningkat dalam kurun dua tahun terakhir. Ini upaya kami mendukung kunjungan wisman ke Batam, sesuai yang dicanangkan pemerintah yakni 2,5 juta wisman," tutur dia.
Dapat Dana APBN Rp 340 Miliar
Sedangkan dari sisi pertumbuhan pendapatan BP Batam mampu mencapai Rp 974 miliar pada 2018. Angka tersebut, menurut Lukita, naik sebesar 15 persen dari tahun sebelumnya.
Kenaikan ini cukup menggembirakan karena di saat bersamaan BP Batam justru menurunkan beberapa tarif layanan. Realisasi kenaikan pendapatan itu sesuai dengan target yang dicanangkan Rp 1,227 miliar.
Sementara itu, Deputi Pengusahaan dan Sarana BP Batam Dwi Eko Winaryo menyatakan BP Batam mendapat tambahan dana murni dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 340 miliar.
Tambahan dana tersebut sudah dibahas dan disetujui oleh komisi VI DPR RI. Anggaran Rp 100 miliar akan digunakan untuk pembangunan Batu Ampar pada 2019. "Dana dari APBN tinggal di tandatangani DPRRI, " kata dia.
Lukita mengatakan pelaksanaan proyek program strategis pemerintah pusat dalam pembangunan infrastruktur di Batam akan terfokus pada pengembangan pelabuhan, bandara,serta akses jalan yang menghubungkan kawasan bisnis.
"Di mana pembangunan proyek program srategis di sengaja guna memberikan kepastian fasilitas kepada investor, " kata Lukita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement