Manchester City Mulai Kehabisan Bensin

Manchester City kalah dua kali secara beruntun.

oleh Jonathan Pandapotan Purba diperbarui 27 Des 2018, 17:50 WIB
Reaksi bomber Manchester City, Sergio Aguero (kiri) setelah kalah dari Leicester City, di King Power Stadium, Rabu (27/12/2018) (AFP / Lindsey Parnaby)

Liputan6.com, Manchester - Laju Manchester City di Liga Inggris mulai melambat. Pasukan Pep Guardiola secara mengejutkan kalah dua kali beruntun. Apa yang sebenarnya terjadi?

Manchester City begitu perkasa di awal musim ini. The Citizens terus meraih hasil positif, meski tanpa diperkuat pemain terbaiknya Kevin de Bruyne yang menderita cedera parah.

City baru kehilangan poin saat tandang ke markas Chelsea di pekan ke-16. Sergio Aguero dan kawan-kawan tumbang 0-2.

City kemudian bangkit dengan melibas Everton 3-1. Akan tetapi, The Citizens kembali terpeleset, bahkan dua kali secara beruntun.

(AP Photo/Rui Vieira)

Yang pertama saat menjamu Crystal Palace dimana City tumbang 1-3. Kemudian, Leroy Sane dan kawan-kawan kalah lagi di tangan Leicester City dengan skor 1-2, Rabu (26/12/2018).

Ini artinya, Manchester City sudah kalah tiga kali di Liga Inggris musim 2018/2019. Jumlah itu sudah melebihi torehan ketika mereka menjadi juara musim lalu, yakni hanya dua kekalahan.

(AP Photo/Rui Vieira)

“Dalam sepak bola, Anda harus menerima ini dan bekerja keras. Itulah satu-satunya cara yang saya tahu. Kami harus bekerja lebih keras untuk mengubah hasil. Setelah itu, kepercayaan diri akan kembali dan kami akan pulih. Pada akhirnya yang dihitung adalah hasil dan kami kalah,” kata Guardiola di Soccerway.

“Dengan kebersamaan dan kerja keras, hasil akan datang. Musim ini belum berakhir. Kami masih harus berjuang untuk banyak hal dan kami tidak boleh menurun," Guardiola menambahkan.

 


Turun ke Posisi Tiga

Dua kekalahan beruntun membuat City dalam posisi sulit. Kini, The Citizens turun ke posisi tiga klasemen. Mereka terpaut satu angka dari Tottenham yang sukses melibas Bournemouth.

City juga tertinggal tujuh poin di belakang pemuncak klasemen Liverpool, yang membantai Newcastle United.

(AFP/Lindsey Parnaby)

“Mereka pantas mendapatkannya. Mereka memenangkan pertandingan saat kami tidak," ucap Guardiola.

Meski kalah, Guardiola ingin timnya segera bangkit dan mulai mempersiapkan diri untuk menghadapi pertandingan berikutnya melawan Southampton.

“Sepak bola tak bisa diprediksi. Anda harus rendah hati. Musim lalu, semua orang berkata ini mudah bagi kami, namun saya tahu betapa sulitnya. Kini, kami harus mulai memikirkan tentang Southampton.”

Pelatih asal Spanyol itu juga percaya perburuan gelar belum selesai. "Hari ini kami telah menyelesaikan paruh pertama musim ini dan kami memiliki jumlah poin yang luar biasa."

“Dalam situasi normal, kami akan berjuang untuk menjadi juara. Jika kami mengumpulkan jumlah poin yang sama di paruh kedua musim ini, kami akan bersaing untuk memenangkan Liga Inggris."

(AFP Photo/Oli Scarff)

"Saya tidak pernah meragukan pemain saya. Dengan sukacita dan kesenangan dalam berbagai hal yang telah mereka lakukan di masa lalu, saya tidak akan pernah meragukannya. Saya harus merenungkan dan memikirkan apa yang dibutuhkan tim dan bagaimana membantu mereka," Guardiola mengakhiri.

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya