Cerita Korban Tsunami Selat Sunda: Saya Takut Lihat Laut

Tsunami Selat Sunda menimbulkan trauma hingga korban kini masih takut melihat laut.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 27 Des 2018, 16:00 WIB
Pemandangan dari udara kawasan pemukiman nelayan di Kampung Sumur Pesisir, Pandeglang, Banten, Selasa (24/12). Kampung Sumur yang dihuni ratusan nelayan luluh lantak disapu tsunami. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Kusnadi (56), salah seorang korban tsunami Selat Sunda yang selamat, masih tak menyangka hal bencana besar itu menimpa dirinya. Kejadian tersebut menimbulkan trauma mendalam hingga membuatnya takut melihat laut.

Pada Sabtu, 22 Desember 2018 malam, warga Pandeglang yang memiliki rumah di tepi laut ini tidak merasakan tanda-tanda adanya gelombang tsunami. Namun, mendadak air dari laut datang begitu cepat. Tsunami Selat Sunda pun menerjang. 

"Saya tidak melihat ada gelombang, saya cuma dengar suara 'Uuuuuuuuurg'. Tidak ada tanda-tanda akan datang dan saya jatuh. Kios-kios tersapu air laut, orang-orang berlarian, dan air mengejar saya," kata Kusnadi seperti dilansir laman The Guardian, Kamis (27/12/2018).

Melihat air yang mendekat, segera saja ia lari secepat mungkin untuk menyelamatkan diri. Nyawanya selamat. Keesokan paginya, ia kembali ke area sekitar tempat tinggalnya. Betapa kagetnya ia melihat beberapa mayat di tepi pantai.

"Mereka kembung, sepertinya menelan terlalu banyak air," tuturnya.

 

Saksikan juga video menarik berikut


Takut lihat laut

Warga mengumpulkan perkakas dari bangunan rumahnya yang rusak akibat terjangan tsunami di Kampung Sumur Pesisir, Pandeglang, Banten, Senin (24/12). Pascatsunami Selat Sunda, warga mulai kembali ke rumahnya masing-masing. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Selain pusing memikirkan rumahnya yang rusak akibat sapuan gelombang tsunami Selat Sunda, Kusnadi pun kini merasa kondisi mentalnya tak stabil. Setelah syok melihat beberapa jenazah, ia pun trauma melihat laut.

"Saya takut melihat laut sekarang, bahkan ketika laut tenang, saya tetap merasa takut. Dan, kini saya juga tak punya keberanian untuk ke rumah yang letaknya ada di pantai," tutur pria yang kini tinggal di pengungsian ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya