Liputan6.com, Kuala Tanjung - PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) berharap Kuala Tanjung Multipurpose Terminal (KTMT) bisa melayani ekspor ke berbagai negara di kawasan Asia. Pelabuhan yang berlokasi di Sumatera Utara tersebut juga ditargetkan mampu mengekspor komoditas dengan bobot di kapal hingga 100 ribu TEUs.
Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Cahyana mengatakan pada hari ini, KTMT telah melaksanakan kegiatan pengapalan perdana ekspor produk turunan CPO seperti sabun, margarin, dan olein dengan kapasitas 205 TEUS ke Shanghai, China. Namun ke depannya ditargetkan bisa melayani pengapalan hingga 100 ribu TEUs.
Baca Juga
Advertisement
"Tahun pertama kita berharap dan terget kita kurang lebih sekitar 100 ribu TUEs," ujar dia di KTMT, Sumatera Utara, Kamis (27/12/2018).
Bambang optimistis target tersebut bisa tercapai. Sebab, sejauh ini telah ada perusahaan yang berkomitmen mengirimkan barangnya untuk diekspor dari KTMT, seperti untuk komoditas rokok dan kertas.
"(Sudah komitmen) Pabrik rokok, pupl, Wilmar (minyak sawit). Makanya kita bisa tahun pertama 100 ribu TEUs, karena sudah ada," ungkap dia.
Sementara untuk negara tujuan ekspor, Bambang menyatakan pelabuhan ini akan melayani pengapalan barang ke lebih banyak negara-negara di kawasan Asia.
"Target wilayah kita sebetulnya, bagian ekspor Indonesia jarang yang dari Sumatera ke Eropa. Maka target dan konsenterasi kita inter Asia. Mungkin nanti kita coba minta Wan Hai untuk menambahkan service-nya ke Jepang," kata dia.
Pelabuhan Kuala Tanjung Tekan Biaya dan Waktu Pengiriman Ekspor
Beroperasinya Kuala Tanjung Multipurpose Terminal (KTMT) diharapkan mampu menekan biaya dan waktu perjalanan komoditas yang diekspor dari Sumatera Utara.
Hal ini lantaran komoditas tersebut bisa langsung dikapalkan langsung ke negara tujuan tanpa harus transit di Singapura atau Port Klang di Malaysia.
Pewakilan dari Wan Hai Lines, Hendry Kesuma mengatakan, sebagai perusahaan pelayaran yang biasa melayani kegiatan ekspor impor, pihaknya mengaku senang dengan beroperasinya KTMT untuk kapal-kapal dengan tujuan internasional.
Baca Juga
"Harapan kita pertama kita bangga dengan keberadaan Kuala Tanjung, ini merupakan pelabuhan terbesar di sisi barat Indonesia, merupakan kebanggaan bagi Sumut. Kami selaku perwakilan Wan Hai Lines, kami ingin mencoba berpartisipasi dalam membantu transport pengiriman barang dari Kuala Tanjung langsung ke negara tujuan sehingga bisa meningkatkan efisiensi waktu dan biaya," ujar dia di KTMT, Sumatera Utara, Kamis (27/12/2018).
Efisiensi waktu yang dimaksud, lanjut Hendry, jika sebelumnya mengirim barang dari Pelabuhan Belawan ke Shanghai memakan waktu 12 hari, tapi dari KTMT hanya membutuhkan waktu 8 hari.
"Efisiensi waktu tentu paling contoh kalau pengapalan dari Kuala Tanjung ke Shanghai bila dikapalkan dari Belawan paling cepat 12 hari. Kalau dari sini Kuala Tanjung hanya sekitar 8 hari. Tidak transit lagi di Singapura, walaupun ada berhenti, tapi tidak transit lagi," kata dia.
Advertisement