Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi pernyataan Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto terkait pendapatan per kapita Indonesia USD 1.300 per tahun.
Luhut mengatakan, terkait pendapatan per masyarakat sebaiknya mengacu pada data yang dikeluarkan lembaga terpercaya seperti Bank Dunia (World Bank), bukan pada pendapat perseorangan.
Advertisement
"Itu kan ada World Bank, ada yang menilai, ada institusi-institusi yang kredibel. Saya juga enggak bisa menilai itu (pendapatan per kapita) berapa," kata dia, di kantornya, Jakarta, Kamis (27/12/2018).
Dia mengatakan, saat ini Indonesia sedang bergerak menjadi negara yang akan disegani secara ekonomi. Hal ini dapat diukur dengan data yang valid dari lembaga yang kredibel.
"Indonesia bahkan kemarin dari Bloomberg masih diberitahu akan dengan Brasil nge-lead negara emerging market di tahun 2019. Jadi kita dikategorikan salah satu negara terbaik di antara negara emerging market," kata dia.
Reporter: Wilfridus Setu Umbu
Sumber: Merdeka.com
Tingkat Kemiskinan
Menko Luhut pun membantah pernyataan yang menyamakan tingkat kemiskinan di Indonesia dengan negara Haiti. "Enggak, kan income per kapita kita lebih tinggi dari mereka (Haiti)," jelas dia.
Dia pun menghimbau agar masyarakat lebih kritis ketika menerima informasi. Ada baiknya informasi diambil dari sumber yang terpercaya.
"Jadi mesti dilihat, masa kamu lebih percaya ke saya pribadi daripada institusi Bloomberg, World Bank," tandasnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data BPS, perekonomian Indonesia tahun 2017, Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 13.588,8 triliun dan PDB perkapita mencapai Rp 51,89 juta atau USD 3.876,8.
Advertisement