Liputan6.com, Jakarta - Wacana terkait investasi besar-besaran Hyundai Motor Company (HMC) di Indonesia terus berhembus kencang. Bahkan, seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, pabrikan asal Korea Selatan ini bakal menggelontorkan dana sebesar US $ 880 juta (Rp 12,8 triliun) untuk membangun pabrik di Tanah Air.
Hal tersebut, memang sudah diutarakan oleh Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Perindustrian Harjanto, seperti yang dilaporkan Reuters, beberapa waktu lalu. Jumlah investasi ini, untuk membangun berbagai model Hyundai di Indonesia, termasuk kendaraan listrik (EV).
Ketika dikonfirmasi langsung terkait rencana investasi ini, Presiden Direktur PT Hyundai Motor Indonesia, Mukiat Sutikno, memang tidak membantah hal itu. Namun, pria ramah ini memang belum mengetahui secara detail keseluruhan rencana investasi yang bakal dilakukan pihak prinsipal tersebut.
Baca Juga
Advertisement
"Sebenarnya gini, rencana investasi ini terkait kunjungan Presiden Moon Jae-In ke Indonesia, dan Presiden Joko Widodo ke Korea Selatan. Memang dalam kunjungan tersebut, Hyundai Motor sudah bertemu dengan Jokowi (sapaan Joko Widodo), dan menyatakan keinginan berinvestasi di Indonesia, dan itu benar," jelas Mukiat saat berbincang dengan Liputan6.com, Kamis (28/12/2018).
Lanjut Mukiat, meskipun rencana investasi tersebut memang benar adanya, tapi jumlah atau tipe kendaraannya, dan segala sesuatu yang terkait masih terus didiskusikan oleh pihak prinsipal.
"Cuma banyak spekulasi, hingga kendaraan listrik dan segala macam, itu memang belum. Kasarnya begini, kuenya lagi dihitung nih, mau tipe apa, dan lain-lain. Namanya sekarang hoaks banyak," tegasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Dengan melihat hal tersebut, PT HMI sendiri hingga saat ini belum bisa memberikan pernyataan resmi, dan masih menunggu keputusan final dari pihak prinsipal terkait investasi yang bakal dilakukan di Indonesia ini.
"Memang belum ada official statement, dan masih diskusi awal, karena belum benar-benar ketuk palu. Rencana investasi ini, saya lihat tahun depan sudah selesai bagaimananya," tutup Mukiat.
Advertisement