Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat yang mendiami Pulau Yamdena Kabupaten Maluku Barat Daya (MTB) dan Pulau Aru Kabupaten Aru Provinsi Maluku kini sudah bisa menikmati Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan harga sama dengan di Pulau Jawa. Hal tersebut terwujud setelah PT Pertamina (Persero) meluncurkan dua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) BBM Satu Harga pada Kamis 27 Desember 2018.
General Manager Pertamina MOR VIII Iin Febrian mengatakan, program SPBU Satu Harga adalah program BBM yang mendapatkan subsidi dari negara. Di Maluku program ini sudah menyasar ke daerah tertinggal, terdepan dan terluar.
Program BBM Satu Harga juga sebagai wujud tanggungjawab pemerintah dalam membumikan sila kelima Pancasila yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
"Saat ini sudah ada 17 SPBU untuk BBM Satu Harga yang beroperasi di Provinsi Maluku," jelas dia seperti ditulis Jumat (28/12/2018).
Sementara di wilayah kerja Pertamina MOR VIII meliputi Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, telah ada 38 SPBU untuk BBM satu Harga yang telah diluncurkan tahun ini.
Dengan BBM Satu Harga akan sangat membantu masyarakat kecil, apalagi di daerah-daerah 3T di Maluku yang biasanya harga jual dinaikan tergantung kondisi alam. Seperti di Pulau Yamdena yang awalnya harga premium dipatok Rp 20.000 per liter, kini turun drastis menjadi Rp 6.450 per liter.
sementara untuk harga Solar yang dijual Rp 10.000 per liter sampai 15.000 per liter turun menjadi Rp 5.150 per liter."
Diharapkan BBM Satu Harga dapat meningkatkan kemakmuran rakyat, dan menggerakan roda perekonomian masyarakat di Maluku,” kata Febrian.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Apresiasi
Bupati Kabupaten Maluku Tenggara Barat Petrus Fatlolon mengatakan, pemerintah daerah sangat mengapersiasi program BBM Satu Harga yang menyasar Pulau Yamdena tepatnya di Desa Batu Putih Kabupaten Maluku Tenggara Barat.
BBM Satu Harga ini juga akan sangat membantu pemerintah dalam mengantaskan kemiskinan di Maluku Tenggara Barat.
"Pulau Yamdena terletak paling selatan di Provinsi Maluku. Wilayah ini cukup jauh dan masuk dalam katagori 3T. Angka kimiskinan di Maluku Tenggara Barat cukup tinggi berada di angka 74. Dan salah satu solusi mengurangi angka kemiskinan adalah dengan program BBM satu harga," kata dia.
Advertisement