Dukung Wisata Danau Toba, ASDP Luncurkan KMP Ihan Batak

KMP Ihan Batak merupakan kapal pertama jenis Ro-ro berukuran 300 Gross Tonage (GT) yang dibangun pertama di Kawasan Danau Toba.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 28 Des 2018, 10:44 WIB
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengoperasikan KMP Ihan Batak di lintasan Ajibata-Ambarita pada Kamis 27 Desember 2018. (Dok ASDP Indonesia Ferry)

Liputan6.com, Jakarta - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) kini hadir di Danau Toba untuk mendukung pariwisata. ASDP Indonesia Ferry mulai mengoperasikan KMP Ihan Batak di lintasan Ajibata-Ambarita pada Kamis, 27 Desember 2018.

Hal ini sebagai pemenuhan amanah dari Kementerian Perhubungan untuk menyediakan transpostasi yang aman dan nyaman bagi masyarakat dan wisatawan di Danau Toba.

“Dengan adanya pengoperasian KMP Ihan Batak oleh ASDP, diharapkan dapat menjadi momentum dalam menghadirkan layanan transportasi ferry yang andal, aman, dan nyaman bagi masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke Danau Toba," kata Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Imelda Alini dalam keterangannya, Jumat (28/12/2018).

Pengoperasian awal KMP Ihan Batak pada pekan ini diharapkan juga dapat membantu dalam mengurai kepadatan layanan angkutan Natal dan tahun baru yang terus meningkat. Rencananya, KMP Ihan Batak akan melayani rute Ajibata-Ambarita sebanyak 6 trip per hari.

KMP Ihan Batak merupakan kapal pertama jenis Ro-ro berukuran 300 Gross Tonage (GT) yang dibangun pertama di Kawasan Danau Toba. Kapal ini dibangun oleh Kementerian Perhubungan. Adapun nama kapal Ihan Batak diambil dari nama ikan asli yang ada di Danau Toba. Kapal ini mampu mengangkut 280 orang penumpang, 35 hingga 40 unit mobil pribadi atau sekitar 22 unit kendaraan jenis campuran.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Aspek Keselamatan

(sumber: pixabay)

Sebelumnya, Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan pihaknya mengharapkan hadirnya layanan kapal ferry yang memenuhi aspek keselamatan di daerah Danau Toba sudah menjadi prioritas yang harus diperhatikan oleh masyarakat, operator, maupun pemerintah daerah.

“Masuk kapal langsung catat manifest dan pakai life jacket. Marilah kita bersama menciptakan sistem keselamatan pelayaran yang baik karena tahun depan ditargetkan 1 juta wisatawan akan datang ke Danau Toba,” papar Budi.

Pada masa pengoperasian awal (soft launching) ini, ASDP akan terus memperhatikan animo dan feedback masyarakat sebagai masukan untuk peningkatan layanan dan operasional yang lebih baik lagi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya