Penting! 7 Informasi Ini Mungkin Bisa Selamatkan Nyawa Anda dan Orang Lain

Tujuh hal berikut perlu dilakukan agar nyawa manusia bisa diselamatkan, terlebih bila ada bencana.

oleh Afra Augesti diperbarui 29 Des 2018, 00:45 WIB
Pasangan berjalan melawan angin kencang saat hujan di dekat stasiun Osaka, (4/9). Pelayanan kereta lokal berencana menghentikan semua layanan kereta cepat ‘shinkansen’ di tiga kota Osaka, Tokyo, dan Hiroshima. (AFP Photo/Jiji Press)

Liputan6.com, Missouri - Pernahkah Anda melihat adegan di film ketika ada kerumunan manusia yang berjuang untuk menyelamatkan diri saat terjebak di dalam mobil yang terbawa arus banjir bandang? Jika ya, umumnya yang ia lakukan untuk pertama kali adalah mencoba membuka pintu. Namun yang terjadi justru macet.

Menurut para ahli, cara terbaik dan tercepat untuk keluar dari kendaraan yang tenggelam adalah dengan segera melepas sabuk pengaman, membuka kaca mobil, dan melarikan diri dari sana.

Cara ini lebih praktis dan cepat, ketimbang berusaha mati-matian untuk membuka pintu kendaraan yang lengket karena terkena tekanan air. Dengan langkah tersebut, nyawa seorang manusia pun bisa terselamatkan.

Mengutip dari Bright Side, Jumat (28/12/2018), berikut tujuh hal penting yang dibilang terbukti sangat penting untuk dilakukan, selama keadaan darurat, untuk mencegah manusia celaka.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


1. Hindari Gelombang Laut Berbentuk Persegi

Gelombang tinggi di laut Gunung Kidul Yogyakarta. (Liputan6.com/Sunariyah)

Sistem gelombang laut persegi, atau dalam istilah ilmiah disebut Cross Sea, adalah fenomena yang terjadi ketika gelombang dari sistem cuaca tertentu terus berputar di area di atas permukaan laut, meskipun angin telah bergeser.

Banyak orang berpendapat bahwa Cross Sea memang tampak indah. Tetapi di bawah permukaan laut, tersembunyi arus kuat yang mengerikan.

Jika Anda melihat peristiwa ini saat Anda berada di dalam air, Anda harus keluar dari laut secepat mungkin dan menuju tempat yang aman.


2. Panggil Ambulans Via Siri

Sejumlah ambulans bersiap menunggu evakuasi jenazah korban pesawat Lion Air JT 610 di Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10). Pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh membawa 188 orang. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Pada 2016, seorang ibu yang memiliki anak perempuan berusia 1 tahun di Australia, melihat tubuh putrinya membiru. Karena panik, dia segera bergegas melakukan CPR kepada buah hatinya. Ketika hendak memberikan pertolongan pertama, sang ibunda tak sengaja menjatuhkan ponsel pintarnya (iPhone) ke lantai.

Waktu itulah, dia ingat bahwa dia bisa menggunakan Siri dan memintanya dengan latang, "Hei Siri, panggil ambulans."

Seketika, Siri pun menelepon paramedis dan ibunya berkomunikasi dengan tim dokter untuk memberi tahu alamatnya.

Paramedis akhirnya bisa sampai di tujuan dengan tepat waktu dan memulihkan gadis kecil itu.

Wanita tesebut kemudian mengirim surat ke Apple untuk menyampaikan rasa terimakasihnya karena telah menciptakan Siri, yang menyelamatkan nyawa anaknya.


3. Jangan Mendengarkan Musik Saat Menyetir Mobil

Ilustrasi Kecelakaan Mobil (iStockPhoto)

Berdasarkan sebuah penelitian, orang-orang yang mengemudi sambil mendengarkan musik dengan irama ceria menunjukkan peningkatan detak jantung. Orang-orang ini akan lebih berkonsentrasi pada alunan lagu, daripada ke jalan.

Namun, studi lain menunjukkan bahwa mendengarkan musik yang tidak Anda sukai juga memiliki efek negatif pada cara mengemudi Anda. Musik tersebut dapat menyebabkan stres dan gangguan, sehingga membuat Anda gegabah saat menyetir.

Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa musik klasik dapat membuat pengemudi kendaraan menjadi nekat dan tidak menentu.

Akhirnya, riset di atas menyimpulkan bahwa musik terbaik untuk didengarkan saat membawa kendaraan harus cocok dengan detak jantung setiap orang, yang berkisar antara 60-80 detak per menit.


4. Buat Kontak Mata Jika Ditodong Senjata

Ilustrasi Foto Penembakan (iStockphoto)

Berurusan dengan orang bersenjata adalah salah satu kejadian menakutkan. Namun, membuat kontak mata atau bertatapan langsung dengan pelakunya ternyata adalah hal terbaik untuk dilakukan.

Memandang mata mereka secara langsung akan membuat mereka merasa tidak nyaman dan bahkan merasa tidak enak dengan apa yang mereka lakukan.

Hal yang perlu diingat adalah bahwa orang bersenjata tersebut juga manusia dan memiliki perasaan. Ia hanya merasa lebih kuat karena senjata yang digenggamnya.


5. Bisa Pakai Pembalut untuk Luka Besar

Ilustrasi pembalut. (Istock)

Selama Perang Dunia II, seorang wanita bernama Kimberly Clark mengembangkan Cellucotton, bahan yang bisa menyerap jumlah darah yang sangat besar.

Dengan Cellucotton, dia menciptakan perban berukuran ekstra untuk para prajurit. Setelah perang, penemuan baru ini digunakan untuk membuat pembalut wanita.

Meski telah dikembangkan menjadi pembalut wanita, namun benda ini masih dapat digunakan untuk semua jenis luka kulit serius atau besar. Selain itu juga mampu membantu menjaga daerah luka tetap bersih dan mengurangi darah yang mengucur, sampai Anda dapat menemukan profesional medis yang dapat membantu Anda.


6. Jangan Makan Salju, Meski Dehidrasi

Ilustrasi longsor salju (iStock)

Jika Anda terjebak di hutan saat musim dingin dan Anda sangat membutuhkan sumber air, Anda mungkin tergoda untuk memakan salju. Tetapi, Anda harus segera menghapus pikiran itu.

Dalam lingkungan yang bersuhu minus derajat Celcius, Anda harus menghindari memasukkan sesuatu yang sangat dingin ke dalam tubuh Anda, karena ada bahaya hipotermia.

Hipotermia disebabkan oleh paparan dingin yang ekstrem. Memasukkan sesuatu yang benar-benar beku ke dalam tubuh hanya akan membuat hipotermia terjadi lebih cepat.

Sebaliknya, Anda harus mencoba menyalakan api dan mencairkan salju sebanyak yang Anda inginkan.


7. Lakukan Ini Pada Orang yang Pingsan

Para staf membantu Gubernur Minnesota, Mark Dayton yang pingsan saat menyampaikan pidato di gedung parlemen Minnesota, Amerika Serikat (AS), 23 Januari 2017. Insiden tersebut terjadi di tengah siaran langsung . (Glen Stubbe/Star Tribune via AP)

Ketika seseorang pingsan, satu hal yang tidak boleh Anda lakukan adalah mencoba membangunkannya dengan menampar atau menuangkan air ke atas wajahnya. Anda juga seharusnya tidak pernah mengangkatnya.

Menurut Mayo Clinic, cara terbaik untuk menyelamatkannya adalah mengangkat kakinya sampai lututnya berbentuk siku. Jaga posisi ini sampai ia sadar.

Kaki yang terangkat mengintensifkan aliran darah ke otak dan karenanya, mengembalikan oksigen. Pastikan untuk melonggarkan ikat pinggangnya, jika ia memakai. Setelah ia sadar sepenuhnya, Anda dapat membantu memapahnya dan jangan biarkan mereka minum minuman berkafein atau kopi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya