Wakil PM Italia Bandingkan Kasus Koulibaly dan Insiden Bonucci

Koulibaly mendapat cemoohan bernada rasisme pada laga Inter Milan Vs Napoli

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 29 Des 2018, 07:15 WIB
Bek Napoli Kalidou Koulibaly menjadi pilar kukuh lini belakang tim pada musim 2017-2018. (AFP/Marco Bertorello)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Perdana Menteri Italia, Matteo Salvini, ikut mengomentari aksi rasisme fans Inter Milan kepada pemain Napoli Kalidou Koulibaly. Salvini juga merasa prihatin dengan insiden tersebut.

"Besok saya akan berada di kementerian untuk mengevaluasi siapa yang perlu kita bawa ke meja untuk didiskusikan," kata Salvini.

“Kita membutuhkan pemeriksaan dengan hati nurani yang besar. Semua pemangku kepentingan di dunia sepakbola dibutuhkan, juga klub dan pendukung," katanya.

Seperti diketahui, cemoohan bernada rasisme diterima Koulibaly pada laga Inter Milan Vs Napoli di Boxing Day Liga Italia, Kamis lalu. Fans Inter mencemooh Koulibaly yang baru saja menerima kartu merah dari wasit.


Kasus Bonucci

7. Leonardo Bonucci (Juventus) - 5,5 juta euro. (AFP/Isabella Bonotto)

Pada bagian lain, orang kuat kedua di pemerintahan Italia ini, sempat membandingkan insiden Koulibaly dengan kasus Leonardo Bonucci dengan fans AC Milan itu.

Bonucci dicemooh pendukung Milan di San Siro. Mereka mengejek kepindahannya kembali ke Juventus. Bonucci kemudian membalasnya dengan menyebut penonton di San Siro sebagai "idiot". “Selalu ada orang bodoh di luar sana. Saya memiliki kepercayaan dari rekan tim dan pelatih, itulah yang terpenting.”


Ejekan

“Bonucci dicemooh oleh para penggemar Milan, apakah itu rasisme? Ejekan yang sehat di antara penggemar tidak dianggap rasisme," katanya.

"Jika kita ingin mengutuk dan mengalahkan kekerasan, kita tidak bisa berpura-pura semua itu adalah hal yang sama," imbuh Salvini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya