Pemerintah Siapkan Aturan Penanganan Bencana Lebih Terpadu

Pemerintah berencana segera memasang piranti early warning system di tiga pulau yang berdekatan dengan Gunung Anak Krakatau

oleh Merdeka.com diperbarui 28 Des 2018, 22:21 WIB
Jenderal purnawirawan Luhut Binsar Panjaitan memberi sambutan di Deklarasi Dukungan Jokowi-Ma’ruf Amin sebagai Capres dan Cawapres 2019, Jakarta, Minggu (12/8). Cakra berarti pusat energi, roda atau lingkaran kekuatan positif. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, saat ini pemerintah menyiapkan aturan yang bertujuan agar pencegahan dan penanganan bencana antara Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan SAR Nasional (Basarnas) serta institusi terkait lainnya lebih terpadu. 

"Berkaca dari pengalaman peristiwa sebelumnya, kita sekarang sedang proses aturan tersebut. Diakui memang ada kekosongan, dan masih ada masalah yang sudah bertahun-tahun. Nah sekarang saatnya kita ubah, pada bulan Januari nanti rencananya akan kita keluarkan setelah Rapat Terbatas dengan Presiden," ujar Luhut dalam keterangan tertulis, Jumat (28/12/2018). 

Luhut menjelaskan, dalam regulasi tersebut di antaranya akan ada skema early warning system (sistem peringatan dini) yang akan dibuat lebih terpadu. Dengan demikian antisipasi awal akan lebih baik dari saat ini. 

"Misalnya dari BMKG yang bekerjasama dengan Kementerian ESDM telah membuat data digital dari awalnya yang analog. Artinya apa? Data itu sudah mulai terintegrasi. Kita targetkan setelah regulasi ini keluar, keterpaduan akan lebih baik lagi," tambah dia.  

Sejauh ini pemerintah berencana segera memasang piranti early warning system di tiga pulau yang berdekatan dengan Gunung Anak Krakatau yaitu, pulau Krakatau, pulau Sertung dan pulau Panjang. Selain itu juga akan dipasang di wilayah Pulau Semeleu, Mentawai, lepas pantai Padang, Bengkulu dan daerah lain yang dipandang rawan.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

 

 


Jangan Ada Hoax

Menkomaritim Luhut Binsar Panjaitan memberi sambutan saat menghadiri penandatanganan kerja sama antar bank sindikasi di Jakarta, Jumat (29/12). Kerja sama antar bank tersebut sebesar 19,25 triliun. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Mantan Menko Polhukam ini pun menegaskan, jangan ada lagi kabar bohong (hoax) di tengah bencana, karena seperti diketahui, masyarakat yang ditimpa bencana tsunami di wilayah Banten sangat rentan termakan isu hoax. 

"Jangan lagi ada kabar hoax, sebab ini menyangkut nyawa manusia. Saya juga apresiasi pihak TNI dan Pemda yang pasang badan langsung untuk menenangkan masyarakat," tutur dia.

Mantan Kepala Staf Kepresidenan ini juga menilai, penanganan pasca bencana ini dinilainya sudah sangat baik. Adakalanya di sana-sini masih ada kekurangan, tapi lanjut Menko Luhut segala hal itu akan terus diperbaiki. 

"Jadi jangan dibilang ini terlambat, saya telepon langsung Ibu Bupati beberapa jam setelah kejadian, unsur-unsur di daerah langsung bergerak cepat dengan membangun posko terpadu. Saya menjamin negara akan selalu hadir, walaupun bencana ini masalah daerah, namun pusat akan terus membantu dan mendukung sepenuhnya," ujar dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya