Liputan6.com, Cirebon - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi menegaskan, pembangunan infrastruktur seperti jalan tol tidak hanya bertujuan meningkatkan konektivitas.
Menurut dia, pembangunan infrastruktur jalan tol harus berdampak pada menggeliatnya aktivitas ekonomi daerah sekitar dan kemudian mengerek pertumbuhan ekonomi daerah.
"Tetapi kami tidak ingin bahwa sampai konektivitas ada tugas dari Bapak Presiden untuk saya bahwa konektivitas itu harus, tapi yang seperti apa? Yang delivered. Fungsi jalan tol tidak hanya sekadar menghubungkan Jakarta-Semarang-Solo- Surabaya. Ada arti untuk masyarakat," kata dia, saat ditemui, di sela-sela kunjungan kerja bertajuk 'Weekend Bareng Menhub', di Rest Area 207A, Tol Palikanci, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (29/12/2018).
Baca Juga
Advertisement
Budi mengatakan, dari perbincangan dengan pemerintah daerah, menunjukkan pembangunan infrastruktur memang berdampak positif dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.
"Saya ketemu dengan wali kota Cirebon, bilang, begitu banyak tambahan kunjungan wisata. Restoran tambah penuh," ujar dia.
"Di Nganjuk, tadi Bu Dessy (Dirut Jasa Marga) cerita ada sekelompok orang membuat industrial estate, luasnya 100 hektar. Jadi industrial estate tidak perlu di Surabaya, bisa di situ. Kalau ada 100 hektar ada berapa orang yang bisa bekerja di Nganjuk," imbuhnya.
Hal tersebut, kata dia akan menjawab berbagai keraguan yang sempat dilontarkan pada saat pemerintah mulai mengerjakan proyek infrastruktur secara masif.
"Ada yang bilang jalan tol bangun untuk apa? Makan jalan tol? Kita buktikan bahwa jalan tol memberikan makna bagi masyarakat," ujar dia.
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
Menhub: Kehadiran Tol Trans Jawa Tak Kurangi Pengguna Kereta Api
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi berpendapat, kehadiran Jalan Tol Trans Jawa yang sudah tersambung dari Merak hingga Grati, Pasuruan, sepanjang 934 kilometer (km) tak akan surutkan jumlah pengguna kereta api antar kota di Pulau Jawa.
"Menurut saya enggak. Penumpang punya fanatisme sendiri-sendiri, jadi enggak turun. Bahkan di Cirebon kemarin penuh pas saya cek, susah dapat tiketnya," ungkap dia di Jakarta, Jumat 21 Desember 2018.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo pada Kamis 20 Desember 2018 kemarin baru saja meresmikan sebanyak tujuh ruas tol terbaru di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sementara untuk ruas tol sisa yakni Pasuruan-Banyuwangi sepanjang 217 Km ditargetkan beroperasi pada 2021.
Lebih lanjut, Budi menyampaikan, kehadiran Tol Trans Jawa ini bakal berguna untuk mendistribusikan logistik ke berbagai wilayah di pelosok Jawa yang selama ini kerap terkendala jarak dan waktu tempuh.
"Tol ini kita arahkan untuk logistik. Logistik bermasalah lantaran jarak dan waktu tempuh. Tapi kalau sudah jalan beroperasi (Tol Trans Jawa), akan bagus sekali," sambungnya.
Tak hanya itu, ia menambahkan, pertumbuhan kawasan industri dan ekonomi baru juga bakal terangkat berkat adanya jalan Tol Trans Jawa yang rencana tersambung sejauh 1.150 km ini.
"Adanya tol diharapkan, industri dan kegiatan ekonomi bisa terdistribusi ke pelosok di sekitar tol. Jadi tidak hanya di kota-kota besar saja seperti Jakarta, Semarang, Surabaya," pungkas Budi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement