Liputan6.com, Phuket - Tsunami adalah gelombang raksasa yang mampu menyapu daratan di pesisir pantai dan berpotensi menewaskan banyak orang.
Pada tahun 2018 ini Indonesia mengalami dua tsunami. Pertama, pada Jumat 28 September di Palu dan Donggala. Setidaknya 2.113 orang meninggal dunia akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Kemudian, pada Sabtu 22 Desember 2018, tsunami menghantam sejumlah wilayah pesisir Selat Sunda, di Banten dan Lampung.
Baca Juga
Advertisement
Tsunami yang datang tanpa peringatan di pesisir Selat Sunda tak hanya menewaskan 426 orang, melukai lebih dari 1.000 manusia, tapi juga mengakhiri karier komedian Aa Jimmy dan hanya menyisakan satu anggota grup band Seventeen -- yang sedang berada di panggung saat gelombang deras menerjang.
Nusantara punya sejarah panjang tsunami, terutama di Aceh pada 2004 lalu. Pun dengan negara-negara lain yang berada di Cincin Api Pasifik atau Pacific's Ring of Fire.
Kala gelombang gergasi datang, ia tak memilah-milah korban. Siapapun yang berada dalam jangkauannya akan diterjang dan direngkuh menuju laut. Ada yang lolos, namun banyak juga yang tak berdaya melawan kekuatan alam yang luar biasa dahsyat.
Sejumlah tokoh dunia pernah menjadi saksi keganasan tsunami di pesisir Samudera Hindia yang pernah terjadi di pada tahun 2004 lalu. Bahkan ada yang masuk dalam daftar korban jiwa.
Seperti dikutip dari laman The Sydney Morning Herald, Sabtu (29/12/2018), berikut 5 tokoh terkenal yang pernah menjadi saksi keganasan tsunami:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Petra Nemcova - Model Internasional
Supermodel Ceko, Petra Nemcova yang muncul di sampul edisi baju renang Sports Illustrated 2003 menjadi keganasan gelombang tsunami yang terjadi pada tahun 2004.
Kala itu, ia dibawa pergi jalan-jalan oleh pacarnya, yang juga seorang fotografer Inggris, ke Thailand. Kala itu, tsunami tidak hanya melanda Thailand, tetapi juga Aceh, Indonesia yang menjadi wilayah paling terdampak.
Nemcova, kala itu berpegangan pada pohon selama delapan jam dan melihat kondisi air laut yang tumpah ruah ke daratan.
Beruntung nyawanya dapat terselamatkan. Ia berhasil dievakuasi dan di bawa ke rumah sakit di ibu kota Thailand. Ia menderita patah tulang pinggul dan cedera lain.
Sementara itu, sang kekasih Simon Atlee hilang dan tak ditemukan.
Advertisement
2. Helmut Kohl - Mantan Kanselir Jerman
Pada tahun yang sama, mantan Kanselir Jerman Helmut Kohl juga menjadi keganasan tsunami. Beda dengan Petra Nemcova, kala itu Helmut Kohl tengah berada di Sri Lanka. Ia datang ke sana untuk liburan.
Akibat terjangan tsunami, lebih dari 18.700 orang di kawasan Asia Selatan tewas. Kohl dievakuasi dari sebuah hotel oleh angkatan udara Sri Lanka bersama rombongannya.
"Helikopter pergi dan kami berhasil mengevakuasinya bersama enam orang lainnya," ujar Komandan Marsekal Udara Donald Perera mengatakan kepada The Associated Press.
3. Ingemar Stenmark - Pemain Ski Swedia
Pada 26 Desember 2004 pemain ski terkenal asal Swedia Ingemar Stenmark seedang berjemur di pantai selatan Thailand.
Tiba-tiba ombak besar menyerbu daratan. Ia pun berlari untuk bertahan hidup. Stenmark adalah atlet ski yang memenangkan dua medali emas di Olimpiade 1980 dan 1989.
Bersama teman-temannya, Stenmark berlibur di Khok Kloi -- 30 mil dari Phuket yang menjadi lokasi wisata populer di Thailand.
"Air dari gelombang pertama menghilang, tetapi kemudian kembali dengan kecepatan yang menakutkan," kata Stenmark kepada media Swedia.
Advertisement
4. Poom Jensen
Poom Jensen adalah cucu dari mendiang Raja Bhumibol Adulyadej. Dia juga keponakan Vajiralongkorn, Raja Thailand saat ini.
Kala tsunami 2004 menghantam Phuket, Poom Jensen sedang berlibur dan bermain ski air. Pria berusia 21 tahun itu pun tewas.
Keluarga dan seluruh rakyat Thailand berduka atas kematian Poom Jensen.
5. Richard Attenborough
Keluarga dari aktor sekaligus sutradara Richard Attenborough juga jadi korban dari Tsunami di Thailand tahun 2004.
Cucu perempuannya, Lucy (14) tewas, putrinya Jane dan ibu mertuanya hilang di Phuket. Sementara itu Richard Attenborough bisa selamat. Ia bertahan dengan berpegangan pada sebuah pohon.
Advertisement
