Liputan6.com, Pandeglang - Calon wakil presiden KH Ma'ruf Amin mengatakan tsunami Selat Sunda yang menerjang kawasan pesisir Banten dan Lampung pada 22 Desember lalu bukan azab dari Allah.
"Musibah ini bukan siksaan dari Allah, bukan azab dari Allah. Kalau ini azab dari Banten, maka daerah lainnya juga akan kena azab," katanya saat memberikan tausiyah pada Istighatsah dan Doa Bersama di Pondok Pesantren Matlaul Anwar Linahdathil Ulama (Malnu), Menes, Pandeglang, Banten, Sabtu (29/12/2018).
Advertisement
Kiai Ma'ruf menjelaskan, musibah ini justru menunjukkan Allah SWT sayang pada masyarakat Banten.
"Masyarakat Banten sedikit saja ada kesalahan langsung diingatkan oleh Allah," kata Ma'ruf seperti dikutip Antara.
Menurut Ma'ruf, kalau mencermati firman Allah SWT dalam Alquran, ada daerah lain yang terus dibiarkan meskipun ada kesalahan.
"Kalau di Banten tidak, ada kesalahan sedikit langsung disentil oleh Allah SWT. Itu tandanya Allah SWT sayang pada masyarakat Banten," katanya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Mendoakan Korban Tsunami
Menurut Ma'ruf, bisa juga tsunami di Banten adalah cobaan untuk menguji keimanan dan kesabaran masyarakat Banten.
"Mudah-mudahan Saudara kita diberikan kesabaran oleh Allah. Amin," katanya.
Kiai Ma'ruf juga mendoakan masyarakat yang meninggal dunia akibat tsunami di Selat Sunda amal ibadahnya diterima Allah SWT dan dimaafkan semua kesalahannya.
Istigasah dan doa Bersama itu diselenggarakan oleh Perguruan Malnu untuk mendoakan para korban tsunami di Selat Sunda, sekaligus mendoakan agar bangsa Indonesia diberikan kedamaian dan dijauhkan dari bencana.
Kiai Ma'ruf menyatakan kehadirannya pada Istigasah dan doa bersama ini untuk mendoakan mereka yang menjadi korban tsunami, baik yang meninggal dunia, korban yang dirawat di rumah sakit, maupun yang berada di pengungsian.
Sebagai orang banten, Ma'ruf merasa prihatin dan ikut merasakan penderitaan mereka yang menjadi korban tsunami di Selat Sunda.
Advertisement
Tak Pernah Menculik
Dalam kesempatan tersebut, Ma'ruf juga menyatakan soal langkah Jokowi yang tak pernah bertindak negatif terhadap masyarakat selama empat tahun menjabat sebagai presiden Indonesia.
Ma'ruf menyebut Jokowi tak pernah sekalipun menculik dan membunuh ketika menjabat sebagai presiden.
"Menurut saya positif semua, mana ada beliau menculik orang, menganiaya orang, enggak pernah membunuh orang, enggak pernah," kata Ma'ruf.
Mantan Rais Aam PBNU itu menegaskan bahwa semua kebijakan yang dikeluarkan Jokowi selama menjabat sangat positif.
Jokowi, kata dia, juga membangun infrastruktur dan kesejahteraan kepada para ulama dan partisipan yang hadir di acara tersebut.
"Yang dikerjakan itu membangun jalan, membangun lapangan terbang, membangun pelabuhan memberikan Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, Program Keluarga Harapan. Membangun ekonomi kreatif, memberikan sertifikat tanah kepada mereka tanpa bayar," kata dia.
Ma'ruf juga menyatakan bahwa Jokowi sangat peduli terhadap pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia.
Salah satu bentuknya, kata dia, Jokowi turut membentuk Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) sebagai keberpihakan dalam bidang tersebut.