Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) uji coba pembukaan lalu lintas (open traffic) Underpass Brigjen Katamso, Medan, Sumatera Utara sejak Senin 24 Desember 2018.
Uji coba dilakukan dengan membuka dua lajur satu arah yakni dari arah Asrama Haji ke SM Raja. Dari hasil uji coba, pembukaan underpas berpengaruh terhadap kelancaran lalu lintas di persimpangan Jalan Brigjen Katamso dan Jalan Brigjen Zein Hamid.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, konektivitas yang semakin lancar akan mengurangi biaya angkut kendaraan logistik dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Baca Juga
Advertisement
"Kehadiran infrastruktur jembatan, flyover dan underpas disamping memperlancar arus lalu lintas juga perlu dibuat indah dengan memasukan elemen budaya lokal sehingga bisa menjadi kebanggaan masyarakat dan menambah estetika kota,” kata Basuki dalam keterangan tertulis, Minggu (30/12/2018).
Sementara itu, menurut Kepala Satuan Kerja PJN Metropolitan Medan Zamzami , di lokasi tersebut, kendaraan yang melintas sudah semakin padat dan kerap terjadi antrean mencapai 400-600 meter, terutama pada jam-jam sibuk.
Untuk menempuh jarak 3 Km pada saat saat jam sibuk diperlukan waktu 40 menit, tapi setelah uji coba underpass hanya diperlukan waktu 20 menit dan akan semakin singkat waktu tempuh nya bila kedua jalur sudah sempurna dapat difungsikan.
"Uji coba underpass untuk dua arah ditargetkan akan dilakukan pada minggu awal Januari 2019 untuk selanjutnya bisa dioperasikan penuh. Pelaksanaan nya sudah hampir rampung dan tengah dilakukan finishing pada jalur yang masih ditutup tersebut," kata Zamzami.
Telan Biaya Pembangunan Rp 129,15 Miliar
Pembangunan underpass dilakukan Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional II Medan (Sumatera Utara-Riau), Ditjen Bina Marga sejak Oktober 2016 dan ditargetkan rampung akhir Desember 2018.
Underpass ini terdiri dari 4 lajur 2 arah dengan panjang 392 meter yang terdiri dari konstruksi terowongan (slab tertutup) sepanjang 42 meter, jalan pendekat arah timur dan barat masing-masing sepanjang 216 meter dan 134 meter.
Selain pembangunan underpass, juga dikerjakan pelebaran jalan di sekitar underpass sepanjang 3,2 Km yakni pada ruas Jalan Brigjen Katamso – Zein Hamid, Jalan AH.Nasution, Simpang Jl. Karya Jaya - Jl. Adi Sucipto, Simpang Jl. STM Underpass Katamso, dan pelebaran kiri kanan Jembatan Sei Deli.
Pembangunan underpass juga menambah estetika Kota Medan karena pada dindingnya dihias ornamen khas Sumatera Utara. Underpass Brigjen Katamso juga telah dilengkapi sistem drainase ( subdrain dan side drain) untuk mengalirkan air pada terowongan ke Sungai Sei Deli.
Biaya pembangunan underpass tersebut menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) multiyears tahun anggaran 2016-2018 sebesar Rp 129,15 miliar dan dikerjakan oleh kontraktor PT Hutama Karya (Persero). (Yas)
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement