Gempa Tulaud Tak Pengaruhi Penerbangan di Sulawesi Utara

Angkasa Pura I tegaskan gempa Tulaud tak pengaruhi penerbangan di Sulawesi Utara.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 30 Des 2018, 09:00 WIB
Ilustrasi pesawat lepas landas. (dok. unsplash.com/Asnida Riani)

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaporkan, operasional penerbangan di beberapa bandara wilayah Sulawesi Utara kini tetap berjalan normal seperti biasa.

Seperti diketahui, gempa berkekuatan 7,1 Skala Richter sempat mengguncang perairan Filipina hingga Kepulauan Talaud di Sulawesi Selatan pada Sabtu, 29 Desember 2018 kemarin.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B Pramesti mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara terhadap fasilitas bandara di beberapa bandara terdekat dengan pusat gempa, tidak ditemukan kerusakan sebagai dampak dari gempa yang terjadi pagi tadi.

"Kami telah mendapatkan laporan dari Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah VIII Manado, Kolonel Pnb Sarmanto, bahwa Bandara Sam Ratulangi dan beberapa bandara dibawah Otoritas Bandara Wilayah VIII seperti Naha, Siau, Melongguane, dan Miangas tidak terdampak dan saat ini kegiatan operasional penerbangan pada seluruh bandara tersebut berjalan normal," jelasnya, Minggu (30/12/2018).

Meskipun gempa kali ini tidak berdampak terhadap operasional bandara, Polana tetap meminta para stakeholder penerbangan mulai dari AirNav, pengelola bandara maupun maskapai, untuk tetap waspada baik terhadap gempa susulan maupun efek dari gempa. Terutama, terhadap bangunan serta sarana dan prasarana penerbangan.

"Harus tetap waspada dan saling berkoordinasi antar stakeholder penerbangan dan yang terkait seperti BMKG, PVMBG, Basarnas, TNI, Polri dan lainnya. Periksa dengan seksama semua sarana dan prasarana penerbangan, sehingga dipastikan dapat menyelenggarakan penerbangan dengan selamat, aman dan nyaman," imbuhnya.

"Pelayanan kepada penumpang juga harus diperhatikan. Bila ada hal yang meragukan, jangan pernah merilis penerbangan pesawat," dia menambakan perihal keamanan penumpang apabila terjadi gempa.


Empat Gempa dalam Waktu 1,5 Jam, di Mamasa dan Mentawai

Hari ini, Jumat, 30 Desember 2016, gempa guncang Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat. (Ilustrasi Gempa: cdn.abclocal.go.com)

Empat gempa terjadi dalam kurun waktu kurang dari 1,5 jam di Tanah Air pada Sabtu 29 Desember 2018 malam. Gempa tersebut terjadi di Mamasa dan Kepulauan Mentawai.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa pertama terjadi di Kecamatan Tabulahan, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. 

"Info Gempa Mag: 2.8 SR, 29-Dec-2018 21:53:41 WIB, Lok: 2.73 LS-119.16 BT (8 Km Barat Laut Kec. Tabulahan, Kab. Mamasa, Sulawesi Barat); Kedlmn: 5 km, Dirasakan di Mamasa II MMI," tulis BMKG dalam akun Instagramnya, @infobmkg, Sabtu.

Gempa kedua terjadi Kecamatan Tawalian, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat dengan magnitudo 3. Gempa terjadi pukul 21.56 WIB dengan pusat lindu di 4 km tenggara kecamatan tersebut.

"Kedlmn: 13 km Dirasakan di Mamasa III MMI," info BMKG.

Gempa ketiga mengguncang di Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, Sulbar pukul 22.16 WIB.

"Info Gempa Mag: 3.2 SR, 29-Dec-2018 22:16:12 WIB, Lok: 2.76 LS-119.39 BT (13 Km Utara Kec. Mamasa, Kab. Mamasa, Sulawesi Barat); Kedlmn: 8 km, Dirasakan di Mamasa III MMI," sebut BMKG.

Sementara gempa terakhir terjadi di Kepulauan Mentawai. "Info Gempa Mag:4.7 SR, 29-Dec-18 23:12:08 WIB, Lok:2.29 LS,99.81 BT (48 km Tenggara Kep.Mentawai-SUMBAR), Kedlmn:30 Km, dirasakan di Tua Pejat II MMI ::BMKG."

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya