Genjot Produksi, Pertamina EP Ngebor Sumur Minyak di Aceh

PT Pertamina EP mulai kegiatan tajak sumur RNT-SZ24 di wilayah Pertamina EP Asset 1 Rantau Field di Aceh.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 30 Des 2018, 11:22 WIB
Lapangan Asset 2 Prabumulih Field di Sumatera Selatan (Foto: Dok Pertamina EP)

Liputan6.com, Aceh - PT Pertamina EP memulai kegiatan tajak sumur RNT-SZ24 di wilayah Pertamina EP Asset 1 Rantau Field di Kabupaten Aceh Tamiang, Nanggroe Aceh Darussalam.

Presiden Direktur PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf mengatakan, kegiatan tajak sumur RNT-SZ24 sebenarnya masuk ke dalam program 2019. Namun, perseroan coba mempercepat pelaksanaan tajak pada akhir 2018.

Selain itu, ia menyampaikan, jajaran manajemen Pertamina EP memberikan apresiasi yang tinggi terhadap Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, yang memberikan dukungan besar atas kesuksesan dan kelancaran kegiatan tajak sumur.

"Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang yang mendukung kegiatan tajak sumur terlaksana dengan baik," ungkap Nanang dalam keterangan tertulis, Minggu (30/12/2018).

Sementara itu, Bupati Aceh Tamiang, Mursil, juga turut mendukung langkah Pertamina EP dalam kegiatan operasi produksi di wilayahnya. Apalagi, sambungnya, kontribusi Pertamina EP untuk masyarakat Aceh Tamiang sangat terasa.

"Selain kontribusi berupa dana bagi hasil, kegiatan CSR Pertamina EP juga sangat membantu masyarakat Aceh Tamiang. Karena itu, kami siap mendukung kegiatan operasional PT Pertamina EP," jelas dia.

Mursil berharap, produksi minyak Pertamina EP di Rantau bisa meningkat. Kendati sudah dibor sejak puluhan tahun lalu, sumber daya migas di Aceh Tamiang diproyeksikan masih banyak.

 


Target Kedalaman 600 Meter

Lapangan Asset 2 Prabumulih Field di Sumatera Selatan (Foto: Dok Pertamina EP)

Di sisi lain, General Manager Pertamina EP Asset I Rizal Risnul Wathan menyatakan, kegiatan tajak sumur RNT-SZ24 ditargetkan pada kedalaman 600 meter. Untuk memuluskan langkah, Pertamina EP juga telah menggandeng PT Pertamina Drilling Service Indonesia (PDSI) selaku anak usaha Pertamina di sektor jasa pengeboran.

"Tajak sumur menggunakan RIG CWKT 210 dengan total investasi untuk pengeboran di RNT-SZ24 sekitar USD 1,8 juta. Selama 10 hari drilling dan delapan hari komplesi," ujar dia.

Rizal memproyeksikan, kegiatan sumur RNT-SZ24 dapat memproduksikan minyak sekitar 180 barel per hari (bph) sehingga meningkatkan produksi minyak dari Pertamina EP Asset 1 Rantau Field. Adapun saat ini, produksi minyak Rantau Field sekitar 2.800 BPH dan ditargetkan menjadi 3 ribu BPH pada pertengahan Januari 2019.

"Produksi minyak itu berasal dari 124 sumur aktif, 80 sumur produksi dan 44 injeksi. Cadangan Rantau Field dapat bertambah hingga dua juta barel bila dari kegiatan pemboran sumur RNT-SZ24 menunjukkan hasil sesuai dengan target," pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya