Liputan6.com, Jakarta - Kisah seseorang yang rela menjual organ tubuhnya untuk membeli iPhone memang beberapa kali diketahui. Namun, tidak seluruh kisah tersebut diketahui kelanjutannya, seperti yang terjadi pada Xiao Wang asal Tiongkok.
Berdasarkan laporan Asia Online, Wang yang rela menjual ginjalnya untuk membeli iPhone 4 pada 2011 ternyata diketahui tidak dapat hidup secara normal lagi. Alasannnya, proses operasi pengangkatan ginjal miliknya ternyata tidak sesuai prosedur.
Dikutip dari Phone Arena, (30/12/2018), pada 2011 Wang menjual salah satu ginjalnya dengan harga US$ 3.200 atau setara Rp 46 juta dengan kurs saat ini. Uang itu sejak awal memang ditujukan Wang untuk membeli iPhone 4 yang menjadi impiannya.
Baca Juga
Advertisement
iPhone 4 sendiri disebut menjadi simbol status di sekolah Wang, sehingga dia sangat menginginkan smartphone tersebut. Akan tetapi, proses pengangkatan ginjal milik Wang nyatanya tidak dilakukan di rumah sakit yang berizin alias ilegal.
Usai melakukan operasi, Wang dijanjikan dapat kembali hidup normal setelah satu minggu. Naas, ruang operasi tersebut ternyata tidak cukup bersih, sehingga ginjal lain milik Wang menjadi infeksi.
Orangtua Wang yang mengetahui hal tersebut langsung membawanya ke rumah sakit dan diputuskan dia harus melakukan hemodialisis (cuci darah). Akibatnya, kondisi keuangan keluarga Wang dilaporkan memburuk karena hal tersebut.
Bahkan, iPhone 4 yang diingingkan Wang ternyata tidak dapat dibeli. Tidak tinggal diam, keluarga Wang akhirnya menuntut rumah sakit ilegal tersebut termasuk perantara Wang dan mendapatkan sejumlah besar uang kompensasi.
Meski mendapatkan sejumlah uang ganti rugi, dapat dipastikan tidak dapat mengubah kondisi Wang saat ini. Sebab, kini Wang tidak lagi sama seperti dulu karena harus melakukan cuci darah sepanjang hidupnya.
Karyawan yang Pakai iPhone Bakal Dipecat
Terlepas dari kisah Wang, iPhone sendiri di Tiongkok kini sedang mendapat penolakan besar-besaran. Laporan terbaru menyebut, beberapa perusahaan di Tiongkok melarang karyawannya untuk memakai iPhone.
Jika ketahuan, mereka tak segan bakal memecat karyawan yang kedapatan menggunakan iPhone.
Seperti dilansir Ubergizmo, Kamis (27/12/2018), perusahaan-perusahaan Tiongkok ini diketahui mendukung Huawei.
Maka tak heran, mereka berkerjasama dengan Huawei untuk menyediakan subsidi smartphone cuma-cuma bagi karyawannya.
Tak cuma itu, laporan yang disampaikan Nikkei Asian Review ini juga mengungkap kalau perusahaan bisa saja mendenda karyawan yang ketahuan memakai iPhone. Jumlah denda diketahui setara dengan harga iPhone yang dibeli karyawan.
Ini bukan pertama kalinya perusahaan Tiongkok melarang karyawannya menggunakan smartphone besutan asing.
Beberapa tahun lalu, hal yang sama terjadi pada perangkat teknologi besutan Jepang. Bahkan, toko-toko di Jepang sempat dijarah dan dihancurkan oleh massa.
Hal serupa juga dialami oleh brand asal Korea Selatan seperti Hyundai dan Lotte yang toko-tokonya juga dijarah habis.
Advertisement
Pengguna Android Lebih Loyal Ketimbang Fans iPhone
Loyalitas pengguna terhadap platform smartphone kian meningkat. Saat ini, pengguna lebih setia terhadap platform smartphone mereka dibandingkan periode sebelumnya.
Hal ini berdasarkan data dari perusahaan riset CIRP (Consumer Intelligence Research Partners). Menurut data CIRP yang Tekno Liputan6.com kutip dari Softpedia, Senin (15/10/2018), loyalitas pengguna Android kini mencapai 92 persen.
Sementara, loyalitas pengguna iPhone berada di belakangnya, yakni 89 persen.
Dengan demikian, pengguna Android bisa dibilang lebih loyal terhadap platform-nya ketimbang pengguna iPhone meskipun perbedaan antara keduanya tak terlalu signifikan.
CIRP menyebut, kedua platform telah mencapai tingkatan loyalitas pelanggan tertinggi yang mengidentifikasikan bahwa kini lebih banyak pengguna yang bertahan dengan OS mereka (Android atau iOS) ketika beli smartphone baru.
"Dalam dua tahun terakhir, loyalitas pengguna telah meningkat, baik untuk iOS dan Android. Loyalitas pengguna telah meningkat ke level yang lebih tinggi," kata Partner sekaligus Co-Founder of CIRP Mike Levin.
(Dam/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: