Orang Terkaya di Dunia Cuci Piring Sendiri, Kenapa?

Orang terkaya di dunia mengaku menyuci piringnya sendiri. Ternyata, kegiatan membosankan seperti itu punya efek positif bagi pikiran.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 31 Des 2018, 07:20 WIB
Pendiri perusahaan raksasa Microsoft, Bill Gates (AFP PHOTO/SAUL LOEB)

Liputan6.com, Jakarta - Bill Gates dan Jeff Bezos tidak sekadar orang terkaya di dunia, mereka juga sosok yang cerdas. Gates diterima berkuliah di Universitas Harvard, sementara Bezos belajar teknik elektro di Universitas Princeton yang tidak kalah prestisius.

Uniknya, mereka sempat mengaku masih memilih mencuci piringnya sendiri di rumah. Meski keeduanya menganggap aktivitas seperti kegiatan biasa, dan ternyata cuci piring memiliki manfaat bagi pikiran.

Menurut Business Insider, tindakan sederhana demikian bisa menambah kreativitas seseorang, bahkan menambah kebahagiaan. Penelitian Florida State University menemukan bahwa enam waktu menggosok piring kotor mengurangi 27 persen rasa gugup dan menambah inspirasi sebanyak 25 persen.

Pakar meditasi juga menyebut bahwa fokus pada tugas-tugas yang "membosankan" bisa membantu menenangkan pikiran. Efeknya, orang terkaya di dunia seperti Gates dan Bezos bisa menyantaikan pikiran mereka sejenak.

Bersih-bersih juga mendorong kreativitas. Pasalnya, tugas membosankan seperti itu membuat pikiran seseorang jadi mengembara dan akhirnya muncul ide-ide menarik, demikian penjelasan Inc.

Ini pun membuktikan bahwa mencari inspirasi dan menenangkan pikiran tidak perlu jalan-jalan. Banyak aktivitas di rumah yang bisa memberikan efek positif di pikiran.

Ambil contoh penelitian yang menjelaskan kenapa banyak ide menarik muncul ketika sedang mandi memakai shower. Sama halnya dengan aktivitas kecil lain seperti menyetir, mengajak anjing jalan-jalan, menatap jendela saat di pesawat, dan merapikan ruangan.

Saat ini Jeff Bezos adalah orang terkaya di dunia versi Forbes. Bezos menggeser Bill Gates yang selama dua dekade lebih ada di posisi puncak.


Terkuak, Jeff Bezos Lebih Kaya dari Santa Claus

Jeff Bezos (sumber: fortune)

CEO Amazon, Jeff Bezos, menggeser Bill Gates sebagai orang terkaya di dunia di tahun 2018. Ia mendapat posisi itu karena nilai saham Amazon yang terus meroket.

Ternyata, Jeff Bezos juga tercatat lebih kaya dari Santa Claus. Menurut Forbes, kekayaan real-time Bezos mencapai USD 114,9 atau Rp 1.672 triliun (asumsi kurs USD 1 = Rp 14.552), sementara menurut taksiran GOBankingRates, kekayaan Santa hanya setengahnya. Bagaimana rinciannya?

Dilansir dari Yahoo! Finance, kekayaan Santa mencapai USD 51,6 miliar (Rp 750,9 triliun) setelah mengecek nilai-nilai aset yang dimiliki Santa, mulai dari rusa terbang hingga pabrik hadiah.

Sembilan rusa magis yang menarik kereta salju (sleigh) Santa Claus masing-masing bernilai USD 100 ribu (Rp 1,45 miliar), sementara harga Rudolph si hidung merah lebih mahal USD 50 ribu karena memiliki kemampuan ala GPS. Untuk kereta saljunya juga relatif mahal, yakni USD 65 juta (Rp 945 miliar).

Ini belum termasuk lahan tempat tinggal para rusa yang ditaksir mencapai USD 11 juta (Rp 160 miliar). Rumah Santa di Kutub Utara terbilang sederhana. Harganya hanya USD 250 ribu (Rp 3,6 miliar).

Dalam urusan korporasi, Santa mempekerjakan 5.000 pegawai peri di kutub utara. Pekerjaan yang tersedia ada yang sebagai pembuat mainan, juru masak, pengurus rusa, atau mekanik. Valuasi mega complex bagi para peri mencapai USD 530,5 juta (Rp 7,7 triliun).

Aset paling mahal Santa Claus adalah toko mainan miliknya. Ini wajar mengingat tugasnya mengirim mainan ke anak-anak di seluruh dunia. Nilai aset toko mainan ini ditaksir mencapai USD 50 miliar (Rp 727,6 triliun).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya