Liputan6.com, London - Kemenangan Fulham atas Huddersfield Town, Sabtu (29/12/2018) tak membuat Claudio Ranieri senang. Manajer asal Italia itu justru ingin membunuh strikernya, Aboubakar Kamara.
Hal ini tak lepas dari kejadian di Craven Cottage 10 menit sebelum laga berakhir. Kamara berebut penalti dengan striker andalan Fulham, Aleksandar Mitrovic.
Baca Juga
Advertisement
Beberapa pemain sempat membela Mitrovic untuk mengambil penalti. Namun Kamara bersikukuh untuk mengambilnya.
Bahkan Ranieri sempat berteriak dari pinggir lapangan agar Kamara tidak mengeksekusi penalti. Tetapi dia tak mendengarkannya dan membuat seisi stadion kesal.
Ironisnya penalti yang dilakukan Kamara mampu diblok kiper Huddersfield, Jonas Lossl. Beruntung Fulham mampu menang setelah Mitrovic mencetak gol pada menit terakhir.
Komentar Ranieri
"Kamara tidak menghormati saya, klub, penonton, dan juga pemain lainnya. Jujur saya ingin membunuhnya," kata Ranieri seperti dilansir Evening Standard.
"Saat seseorang hanya memikirkan dirinya sendiri itu tidak benar. Ini pengalaman pertama saya sebagai manajer melihat hal seperti itu," katanya menambahkan.
"Kamara juga tidak meminta maaf di ruang ganti. Mustahil berbicara dengan orang seperti itu."
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement