Liputan6.com, Pandeglang - Kepolisian Resor Pandeglang, Banten segera menertibkan posko relawan bantuan logistik karena dikhawatirkan tidak disalurkan kepada masyarakat yang terdampak korban tsunami Selat Sunda.
"Penertiban diharapkan agar penyaluran logistik tepat sasaran," kata Kapolres Pandeglang AKBP Indra Lutrianto Amstono di Pokso Terpadu Penanggulangan Bencana Tsunami di Labuan, Pandeglang, Minggu 30 Desember 2018.
Posko relawan di Kecamatan Labuan untuk korban tsunami cukup bertebaran dan belum dilakukan pendataan.
Baca Juga
Advertisement
Kepolisian akan melakukan pendataan posko relawan untuk mengetahui kejelasan dari posko tersebut. Apakah dari lembaga maupun organisasi kemasyarakatan mana.
Kemudian, kata dia, bagaimana penyaluran logistik kepada warga yang terdampak tsunami. Mereka warga yang terdampak tsunami kini tinggal di pengungsian di sejumlah kecamatan.
Penertiban itu, kata dia, guna mencegah kejahatan dengan memanfaatkan bencana tersebut.
"Kita khawatir bantuan logistik itu dijual ke pasar atau pedagang dan tidak disalurkan ke warga yang berhak menerimanya," katanya dilansir Antara.
Menurut dia, sejauh ini ditemukan adanya pengungsi korban tsunami belum menerima bantuan logistik.
Pendataan posko relawan itu nantinya diharapkan bisa membantu menyalurkan logistik tepat sasaran. Kehadiran posko relawan sangat membantu untuk penyaluran logistik tersebut.
Namun, jika ditemukan posko relawan tidak jelas baik stuktur kelembagaan maupun organisasi juga penyalurannya maka dihentikan.
"Saya kira relawan sangat mulia untuk membantu masyarakat yang membutuhkan pertolongan, namun jangan sampai dinodai dengan mengeruk keuntungan," katanya.
Berdasarkan pantauan, penyaluran logistik korban tsunami dari berbagai elemen masyarakat maupun perusahaan terus mengalir ke posko terpadu juga kantor kecamatan. Penyaluran logistik itu di antaranya dibantu relawan-relawan.
Saksikan video pilihan berikut ini: