Memulai Tahun Baru dengan Gerakan Jogja Bersih Sampah

Gerakan tersebut kemudian dituangkan dalam bentuk Surat Edaran Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta Nomor 800/5529 yang disusun merujuk pada Surat Edaran Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya Kementerian Lingkugan Hidup.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Jan 2019, 03:02 WIB
Pengendara becak motor melintas di kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta, Selasa (31/10). Karena hari bebas pedagang kaki lima (PKL) trotoar dan jalur lambat di sepanjang jalan ini terlihat lapang dan bersih. (Liputan6.com/Gholib)

Liputan6.com, Yogyakarta - Yogyakarta ingin mengubah keadaan yang kerap terjadi usai malam perayaan tahun baru yaitu meningkatnya volume sampah dengan melakukan gerakan Jogja Bersih Sampah.

Jika diperlukan, masyarakat diimbau untuk membawa kantong sampah sendiri sehingga tidak membuang sampah sembarangan.

"Tujuannya, agar Yogyakarta tetap bersih dari sampah," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Suyana di Yogyakarta, Senin 31 Desember 2018.

Gerakan tersebut kemudian dituangkan dalam bentuk Surat Edaran Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta Nomor 800/5529 yang disusun merujuk pada Surat Edaran Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya Kementerian Lingkugan Hidup dan Kehutanan Nomor SE.3 PSLB3/PS/PLB.01/12/2018 tentang imbauan bersih sampah pada perayaan malam tahun baru.

Dalam gerakan tersebut, Suyana mengatakan, masyarakat atau wisatawan yang merayakan malam tahun baru di beberapa titik di Kota Yogyakarta diminta mengurangi dan menaruh sampah tepat pada tempatnya sesuai dengan jenis sampah yang dibuang.

Selain itu, penyelenggara kegiatan pada malam perayaan tahun baru juga diminta untuk mengusung tema "less waste event" dan menyediakan fasilitas penampung sampah terpilah yaitu sampah organik dan nonorganik.

Sedangkan komunitas atau kelompok peduli sampah diminta berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta terkait penimbangan dan penghitungan jumlah sampah yang terkumpul dan terpilah sesuai jenisnya.

"Biasanya, usai perayaan malam pergantian tahun terjadi peningkatan volume sampah sekitar 10 persen. Jumlahnya tidak signifikan, tetapi sebaran sampah yang bertambah," katanya dilansir Antara.

Selain di Malioboro, Suyana mengatakan, akan melakukan pemantauan terhadap gerakan tersebut di sejumlah titik seperti Alun-Alun Utara, Alun-Alun Selatan, Tugu, Jalan Solo dan sekitar kompleks Balai Kota Yogyakarta. Suyana mengatakan, sampah yang dihasilkan pada malam perayaan tahun baru didominasi oleh sampah plastik dan kertas.

"Meskipun tidak mudah terurai atau membusuk, tetapi sampah tersebut tetap harus segera dibersihkan," kata Suyana yang akan tetap menerjunkan seluruh petugas penyapu usai malam perayaan pergantian tahun.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya