Liputan6.com, Jakarta - Kumpulan para penulis, The Writters, menilai minat masyarakat Indonesia dalam membaca sangat memprihatinkan.United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pernah mengungkapkan, minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001 persen, artinya dari 1.000 orang Indonesia, hanya satu yang rajin membaca.
Maman Suherman, penggagas The Writters menyatakan, teknologi yang makin berkembang saat ini justru menurunkan minat membaca dan menulis masyarakat.
Advertisement
"Masyarakat mudah percaya dengan sesuatu yang belum tentu benar," ujar Maman di seminar Meet The Writters di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu 13 Februari 2019.
"Orang lebih percaya kepada sesuatu yang bukan fakta. Apa yang didengar langsung disebar. Nah, kalau orang punya semangat membaca dan menulis, pasti dia tidak akan mudah terpengaruh hal-hal yang bisa jadi bukan sebuah fakta, atau bahkan mencampur adukan antara opini dengan fakta. Itu berbahaya," jelasnya.
Dia menyatakan, jika teknologi digunakan untuk hal positif maka akan berdampak baik, pun sebaliknya, akan menjadi senjata 'pemusnah' jika digunakan untuk hal yang negatif.
Chicha Koeswoyo, mantan penyanyi cilik yang juga menjadi moderator dalam kegiatan The Writters mengatakan, seseorang dalam menerima informasi janganlah langsung reaktif. Chicha mengimbau khususnya generasi milenial agar menggunakan teknologi dengan baik.
"Iya, generasi jaman sekarang sudah enak, teknologi sudah canggih. Tapi dalam menerima informasi, sebaiknya jangan langsung reaktif. Harus bisa memilah mana berita hoaks mana yang fakta," tutur Chicha yang juga mencalonkan diri legislatif 2019
Caleg DPR RI dapil 1 Jakarta Timur ini menyemangati masyarakat untuk menulis, Chicha berharap generasi milenial bisa memanfaatkan teknologi untuk berkarya.